Salah satu perayaan yang penting bagi masyarakat Hindu di Bali adalah Nyepi. Biasanya, umat Hindu di Bali akan melakukan serangkaian ritual nyepi baik sebelum atau sesudah hari raya Nyepi. Berbagai ritual dan upacara ini biasanya dilakukan di ruang terbuka, jadi kamu sebagai turis bisa ikut menyaksikannya. Tapi, apa saja sih ritual yang wajib dilakukan masyarakat Bali saat hari Nyepi?
Salah satu upacara yang wajib dilakukan sebelum hari raya Nyepi tiba adalah Melasti. Ini merupakan upacara penyucian diri yang dilakukan umat Hindu di Bali selama dua hingga tiga hari berturut-turut. Tradisi ini disebut sebagai upacara penyucian diri karena dalam pelaksanaannya, masyarakat Hindu di Bali akan pergi ke sumber air.
Lalu, di sana mereka akan ‘menghanyutkan’ kotoran jiwa yang mereka bawa sembari membersihkan jiwa mereka hingga kembali suci. Saat melakukan upacara ini, umat hindu di Bali diharuskan membawa perangkat peribadatan, yaitu pratima, pralingga, dan arca untuk ikut disucikan.
Saat upacara ini, masyarakat Bali akan pergi ke bibir pantai atau pinggir danau mengenakan pakaian tradisional Bali. Di sana umat Hindu akan melakukan ritual
persembahyangan yang khidmat yang dipimpin oleh para pemuka agama HIndu.
Jika beberapa hari sebelum hari Nyepi umat Hindu masih boleh pergi ke pinggir pantai untuk menjalani upacara Melasti, pada hari Nyepi hal itu tidak akan terjadi. Mengapa? Pada hari Nyepi, umat Hindu harus berdiam diri di dalam rumah. Mereka juga dilarang untuk melakukan aktivitas yang berlebihan atau menimbulkan suara yang gaduh. Ada empat aturan utama yang wajib diikuti oleh umat Hindu saat Nyepi.
Sebagai contoh, saat Nyepi, umat Hindu tidak boleh menyalakan api atau listrik. Jadi, saat hari Nyepi, seluruh Bali akan gelap dan tidak ada cahaya sedikit pun yang boleh menerangi. Selain itu, umat Hindu juga tidak boleh bekerja.
Di samping itu, umat Hindu diharapkan untuk menghentikan kesenangan. Artinya, kamu tidak boleh bersenda gurau atau melakukan hal-hal yang kamu sukai pada hari tersebut. Kamu juga dilarang untuk bepergian ke mana pun seharian penuh.
Bahkan, tidak ada satu pun tempat umum yang melayani pengunjungnya, termasuk bandara. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa demi menyucikan alam manusia dan alam semesta.
Sedikit mirip dengan tradisi umat Islam saat merayakan hari Lebaran, umat Hindu juga melakukan ritual atau tradisi yang sama. Selepas hari raya Nyepi, umat Hindu akan melakukan ritual Nyepi yang disebut dengan Ngembak Geni.
Ngembak Geni secara harafiah berarti menyalakan api. Namun, sebenarnya Ngembak Geni memiliki artian umat Hindu yang sebelumnya tidak melakukan aktivitas apapun seharian penuh selama hari Nyepi, kini sudah kembali beraktivitas lagi.
Upacara ini merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada Tuhan karena telah diizinkan untuk kembali beraktivitas. Maka itu, akan dilakukan acara persembahyangan untuk bersyukur sekaligus memohon kepada Tuhan agar selalu dilindungi, diberi kemudahan, dan juga kebaikan.
Seperti umat Islam yang saling bermaaf-maafan setelah sholat Idul Fitri, setelah bersembahyang, umat Hindu juga melakukan kegiatan maaf-maafan dengan sesama umat, termasuk teman, keluarga, dan orang lain.
Nah, itu tadi ritual wajib yang dilakukan masyarakat Bali saat Nyepi. Menarik, bukan? Jika kamu pergi ke Bali saat Nyepi, jangan sampai ketinggalan untuk ikut menyaksikannya, ya.