Pembukaan saat presentasi merupakan penentu apakah audiens tertarik untuk mendengarkan penjelasanmu berikutnya. Kamu mungkin sudah terbiasa membuka presentasi dalam bahasa Indonesia, tapi bagaimana jika harus melakukannya dalam bahasa Inggris? Berikut ini adalah beberapa cara melakukan pembukaan presentasi yang bisa kamu ikuti jika harus melakukannya dalam bahasa Inggris.
Asumsikan bahwa tidak semua orang yang ada di ruangan telah mengenal kamu. Bisa jadi, ada yang tidak mengetahui siapa kamu, dan apa alasan kamu berada di hadapan para audiens. Oleh karena itu, apapun kondisinya, lebih baik perkenalkan diri terlebih dahulu. Cara memperkenalkan diri bisa kamu sesuaikan dengan situasi dan kondisi. Jika sekiranya kamu hendak melakukan presentasi bahasa Inggris dalam situasi formal dan profesional, kenalkan dirimu sesuai dengan informasi yang dibutuhkan. Sebagai contoh nama, jabatan, dan tujuan kamu melakukan presentasi tersebut.
Namun, kamu mungkin bisa memodifikasi perkenalan dengan membawakannya sedikit lebih santai dan tidak terlalu kaku agar audiens atau penonton tertarik dengan presentasi yang hendak kamu lakukan.
Salah satu cara untuk memulai presentasi yang bisa kamu coba untuk menarik perhatian para audiens adalah dengan memberikan pertanyaan. Tentu saja, pertanyaan yang kamu ajukan harus sesuai tema yang hendak kamu angkat agar tetap relevan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik audiens terhadap topik yang hendak kamu bicarakan. Saat mendengar pertanyaan kamu, sebagian besar audiens mungkin akan menanyakan hal tersebut kepada dirinya sendiri, atau justru reflek menjawab pertanyaan tersebut, meski hanya dalam hati saja.
Selain meningkatkan minat untuk mendengarkan presentasi yang hendak kamu bawakan, memulai interaksi dengan audiens dapat membantu mengurangi ketegangan yang mungkin kamu rasakan.
Selain memberikan pertanyaan, kamu bisa memaparkan suatu kondisi dalam bentuk skenario agar audiens turut berpikir dengan apa yang kamu sampaikan. Kamu bisa memberikan skenario yang membutuhkan solusi, seperti skenario “what if” atau “imagine”. Skenario “What if” mengajak audiens untuk mengikuti pola pikir yang kamu gunakan. Sedangkan skenario “imagine” mengajak audiens untuk langsung membayangkan skenario yang kamu sampaikan.
Adanya skenario-skenario ini secara tidak langsung “mengikat” perhatian para penonton terhadap kamu dan presentasi yang hendak kamu sampaikan. “Ikatan” yang kuat di awal dapat membuat penonton betah memperhatikan presentasi hingga selesai.
Membuka sebuah presentasi bisa dilakukan dengan memberikan pernyataan yang kuat. Namun ingat, meski kuat, hindari pembukaan yang terlalu kontroversial atau berpotensi menimbulkan konflik. Kamu bisa menggunakan kalimat kutipan, atau pernyataan yang datang dari dirimu sendiri. Jenis pernyataan seperti ini meningkatkan rasa penasaran penonton terhadap apa yang mungkin akan kamu ucapkan selanjutnya. Untuk melakukannya, hal yang kamu lakukan bukan mengarang atau mengada-ngada. Akan tetapi mengolah kata dan kalimat biasa menjadi kalimat yang menarik.
Dari berbagai tips dan teknik yang telah disebutkan di atas, kamu bisa mengolah sendiri kata-kata dan kalimat berdasarkan kreativitas yang kamu miliki. Jangan pernah takut untuk mencoba karena terus melatih mengucapkan pembukaan untuk presentasi dalam bahasa Inggris terus-menerus lama-lama akan membuatmu terbiasa untuk melakukannya.