Apakah kamu pernah bertanya-tanya, mengapa kita mengatakan “I know” saat mengetahui sesuatu, dan tidak mengatakan “I am knowing”? Atau apa alasan “She seems happy” terasa benar, sementara “She is seeming happy” terdengar seperti kalimat yang asing? Jawabannya terletak pada stative verb. Lalu, apa yang dimaksud dengan stative verb? Simak penjelasan mengenai stative verb berikut ini.
Pengertian stative verb
Stative verb atau kata kerja statis adalah bagian penting dari tata bahasa Inggris yang seringkali terabaikan. Stative verb adalah kata kerja yang menggambarkan keadaan, perasaan, kepemilikan, pemikiran, dan indera yang tidak melibatkan aksi atau proses yang berlangsung.
Ini berbeda dengan kata kerja dinamis yang menggambarkan aksi atau proses yang dapat dilihat secara visual. Jika kamu ingin meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, penting untuk memahami perbedaan antara stative verb dan kata kerja dinamis, terutama dalam hal tenses dan aspek-aspek bahasa lainnya.
Stative verb biasanya tidak digunakan dalam bentuk continuous atau progressive karena mereka menggambarkan keadaan yang statis atau tetap, bukan aksi yang sedang berlangsung.
Misalnya, kita tidak mengatakan "I am knowing" tetapi "I know". Ini karena "know" adalah stative verb yang menggambarkan keadaan memiliki pengetahuan, bukan proses memperoleh pengetahuan yang sedang berlangsung.
Berikut adalah beberapa kategori utama dari stative verb:
● Perasaan dan emosi: Kata kerja seperti 'love', 'hate', 'prefer', 'like', dan 'dislike' menggambarkan perasaan atau emosi terhadap sesuatu atau seseorang.
● Kepemilikan: Kata kerja yang menunjukkan kepemilikan, seperti 'have', 'own', dan 'belong', termasuk dalam kategori ini.
● Pemikiran dan pendapat: Kata kerja seperti 'believe', 'know', 'understand', 'think' (dalam konteks memiliki pendapat), dan 'remember' digunakan untuk menyatakan pemikiran atau pendapat.
● Indera: Kata kerja yang berkaitan dengan indra, seperti 'see', 'hear', 'taste', 'smell', dan 'feel', juga termasuk stative verb.
● Kondisi atau keadaan: Kata kerja seperti 'appear', 'seem', 'consist', 'need', dan 'cost' menggambarkan kondisi atau keadaan.
Penting untuk diingat bahwa beberapa kata kerja dapat berfungsi sebagai stative verb dan juga sebagai kata kerja dinamis tergantung pada konteks kalimatnya. Misalnya, 'have' bisa berarti kepemilikan yang merupakan stative verb, seperti dalam "I have a book" (Saya memiliki buku). Akan tetapi, have juga bisa berarti melakukan aksi, yang merupakan kata kerja dinamis, seperti dalam "I am having dinner" (Saya sedang makan malam).
Menggunakan stative verb dengan tepat membutuhkan pemahaman tentang konteks dan makna kata kerja dalam kalimat bahasa Inggris. Meskipun beberapa kata kerja mungkin tampak sederhana, nuansa penggunaan mereka bisa kompleks. Oleh sebab itu, praktik dan paparan terhadap bahasa Inggris asli dapat membantu pemahaman dan penggunaan stative verb menjadi lebih alami.
Contoh penggunaan stative verb dalam kalimat
Berikut adalah lima contoh kalimat yang menggunakan stative verb, beserta penjelasannya untuk memperjelas bagaimana kata kerja statis digunakan dalam konteks yang berbeda:
Contoh 1:
"I believe in fair play."
Penjelasan: Kata kerja 'believe' di sini digunakan untuk menyatakan pendapat atau keyakinan pribadi, yang merupakan karakteristik dari stative verb. Dalam kalimat ini, 'believe' tidak menunjukkan aksi yang dilakukan oleh subjek, melainkan keadaan pikiran atau pendirian subjek mengenai sesuatu.
Contoh 2:
"She owns three cars."
Penjelasan: 'Owns' merupakan stative verb yang menunjukkan kepemilikan. Kalimat ini menggambarkan hubungan permanen antara subjek dan objeknya, yaitu mobil, tanpa adanya indikasi aksi yang berlangsung.
Contoh 3:
"We know the truth."
Penjelasan: Kata kerja 'know' di sini menunjukkan pemahaman atau kesadaran akan suatu fakta atau informasi, yang merupakan contoh lain dari stative verb. 'Know' menggambarkan keadaan memiliki pengetahuan atau informasi, bukan proses memperolehnya.
Contoh 4:
"This cake tastes delicious."
Penjelasan: 'Tastes' adalah stative verb yang berkaitan dengan indera. Dalam contoh ini, 'tastes' menggambarkan persepsi atau pengalaman sensorik subjek terhadap objek (kue), tanpa menyiratkan adanya aksi makan yang sedang berlangsung.
Contoh 5:
"He seems upset."
Penjelasan: 'Seems' digunakan untuk menyatakan impresi atau penilaian tentang keadaan atau kondisi subjek lain. Sebagai stative verb, 'seems' menunjukkan persepsi atau kesan yang dimiliki oleh pembicara terhadap subjek, bukan sebuah aksi.
Dalam setiap contoh di atas, stative verb digunakan untuk menggambarkan keadaan, persepsi, kepemilikan, dan pengalaman internal, bukan untuk mengindikasikan aksi yang sedang berlangsung. Ini menunjukkan bagaimana stative verb berkontribusi pada nuansa dan kedalaman makna dalam komunikasi sehari-hari.