“Berbuka dengan yang manis” adalah salah satu tagline yang paling terkenal jika dikaitkan dengan berbuka puasa. Padahal, di dalam agama Islam, tidak ada yang menyatakan bahwa berbuka dengan yang manis adalah kewajiban. Namun, tahukah kamu alasan mengapa saat membatalkan puasa, kamu disarankan untuk makan takjil yang manis? Temukan jawabannya di bawah ini.
Saat berpuasa, tubuhmu tidak mendapatkan asupan apa pun selama 12 jam lebih. Hal ini tentu menyebabkan simpanan gula darah di dalam tubuhmu kian menurun. Apalagi karena selama itu, kamu tidak mendapatkan asupan makanan lain.
Padahal, asupan gula darah merupakan sumber energi utama untuk tubuhmu. Jadi, tak heran jika kamu mungkin merasa lelah dan mudah mengantuk saat menjalani berbagai aktivitas di bulan puasa. Untuk itu, saat berbuka puasa adalah saat yang tepat untuk “balas dendam”.
Hal ini berarti kamu harus memilih menu berbuka puasa yang sesuai dengan kebutuhan tubuhmu. Kamu bisa memulai berbuka dengan takjil yang manis, misalnya kolak atau sup buah. Saat kamu mengonsumsi makanan yang manis, kandungan gulanya dapat meningkatkan kadar gula darah di dalam tubuh.
Dengan begitu, energimu bisa kembali lagi setelah makan makanan manis dalam porsi yang sesuai. Akan tetapi, kamu juga perlu berhati-hati dengan asupan gula yang kamu dapatkan dari makanan manis ini
Mengapa? Pasalnya, terlalu banyak gula juga bisa menurunkan kadar gula darah secara cukup signifikan setelah makan. Akibatnya, kamu mungkin mudah merasa ngantuk setelah berbuka puasa. Oleh karena itu, kamu perlu lebih bijak saat mengonsumsi makanan manis untuk berbuka.
Sebenarnya, ada alasan lain dibalik alasan kenapa kamu disarankan untuk berbuka dengan makanan manis. Ternyata, makanan manis tergolong makanan yang lebih cepat diolah oleh tubuh. Mengingat gula adalah salah satu sumber energi utama untuk tubuh, semakin cepat diolah tentu akan semakin baik.
Hal ini menunjukkan berbuka dengan yang manis bisa mengembalikan energi dan stamina yang hilang selama berpuasa dengan lebih cepat. Meningkatnya kadar gula di dalam tubuh setelah makan manis juga bisa memperlancar sistem metabolisme tubuh, lho!
Maka itu, tidak heran jika muncul istilah “berbuka dengan yang manis” karena memiliki manfaat yang baik. Akan tetapi, selalu ingat untuk mengonsumsi makanan manis dengan bijak. Sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, maka jangan pula berlebihan mengonsumsinya, ya.
Takjil yang manis memang perlu, tapi kamu tetap harus pilih-pilih. Jangan sembarang berbuka dengan yang manis, tapi tidak memperhatikan nutrisinya. Lebih baik prioritaskan makanan yang memiliki nutrisi lengkap. Kamu juga diminta untuk tetap bijak dalam memilih makanan manis yang sehat. Lebih baik, pilih makanan manis yang mengandung gula alami.
Kamu bisa makan kurma atau buah-buahan segar yang memiliki kandungan gula alami. Namun, ingat ya, kamu harus makan dengan bijak. Pasalnya, terlalu banyak makan makanan manis juga tidak baik untuk kesehatan tubuh. Bahkan, jika kamu makan makanan manis terus-menerus, kamu bisa mengalami penyakit diabetes atau obesitas.
Nah, bagaimana? Sudah tahu kan alasan kenapa kamu disarankan untuk berbuka dengan yang manis? Tapi ingat, ini bukan hal yang wajib, sehingga tidak perlu khawatir jika tidak sempat menyiapkan makanan manis untuk berbuka. Yang penting adalah makanan yang sehat bagi tubuh kita agar kuat menjalani ibadah puasa 30 hari penuh. Selamat berpuasa!