Menu

Daftar Sekarang

Beranda

Selamat datang di EF

Daftar program

Lihat semua program

Kantor dan sekolah

Kantor terdekat

Tentang EF

Cerita kami

Karir

Bergabung dengan tim kami
Apa Bedanya Playing Victim dan Blaming Others dalam Bahasa Inggris?
Gaya Hidup

Apa Bedanya Playing Victim dan Blaming Others dalam Bahasa Inggris?

2024.11.06

Perbedaan Makna "Playing Victim" dan "Blaming Others"

●      Playing Victim "Playing victim" adalah perilaku di mana seseorang berpura-pura atau melebih-lebihkan situasi yang membuatnya terlihat sebagai korban. Orang yang melakukan playing victim biasanya tidak mau bertanggung jawab atas kesalahan atau tindakan mereka, dan lebih memilih untuk menggambarkan dirinya sebagai korban dari keadaan atau orang lain.
Contoh:

○        Seseorang yang selalu mengeluh bahwa dia diperlakukan tidak adil oleh rekan kerja, meskipun sebenarnya dia yang sering membuat kesalahan.

○        Orang yang tidak menyelesaikan tugas tepat waktu, namun mengatakan bahwa dia terlalu dibebani oleh pekerjaan lain tanpa melihat kesalahan manajemen waktu sendiri.

●      Blaming Others Di sisi lain, blaming others adalah tindakan di mana seseorang langsung menyalahkan orang lain atas kesalahan atau masalah yang muncul. Perilaku ini sering digunakan untuk menghindari tanggung jawab pribadi. Orang yang melakukan blaming others mungkin tidak selalu merasa seperti korban, tetapi mereka berusaha mencari kambing hitam untuk menghindari tanggung jawab.
Contoh:

○        Seorang manajer yang menyalahkan timnya ketika target tidak tercapai, meskipun ia tidak memberikan arahan yang jelas.

○        Seseorang yang menyalahkan teknologi atau alat ketika mengalami kegagalan, padahal mungkin kesalahan ada pada penggunaannya sendiri.

Penggunaan yang Tepat dari Kedua Frasa dalam Percakapan

Dalam percakapan bahasa Inggris, kedua frasa ini digunakan dalam konteks yang berbeda, tergantung pada situasi dan tujuan pembicara.

●      Playing Victim
Frasa ini biasanya digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berulang kali menggambarkan dirinya sebagai korban, meskipun mungkin tidak sesuai dengan kenyataan. Dalam percakapan, playing victim sering digunakan dengan konotasi negatif, karena perilaku ini menunjukkan ketidakmampuan seseorang untuk menerima tanggung jawab.
Contoh dalam percakapan:

○      "Stop playing the victim! You need to own up to your mistakes."

○      "She’s always playing victim whenever things don’t go her way."

●      Blaming Others
Blaming others digunakan ketika seseorang menunjuk orang lain sebagai penyebab masalah atau kegagalan. Frasa ini sering digunakan dalam situasi di mana seseorang mencoba melepaskan tanggung jawab dari dirinya sendiri dengan menyalahkan orang lain.
Contoh dalam percakapan:

○      "Instead of blaming others, why don’t you focus on fixing the problem?"

Perlu dicatat bahwa penggunaan frasa ini dapat terasa menyinggung, karena keduanya mencerminkan sikap yang tidak konstruktif. Oleh karena itu, penting untuk menggunakannya dalam konteks yang sesuai, terutama jika Anda ingin mengkritik seseorang secara bijak.

Contoh Situasi yang Relevan untuk Kedua Istilah Ini

Agar lebih jelas, mari kita lihat beberapa situasi nyata di mana kedua frasa ini bisa digunakan.

●      Situasi 1: Konflik di Tempat Kerja Di sebuah perusahaan, seorang karyawan tidak menyelesaikan proyek tepat waktu. Ketika ditegur, dia mulai playing victim, dengan mengatakan bahwa dia mendapat terlalu banyak pekerjaan dibandingkan rekan-rekannya, meskipun kenyataannya dia kurang mengatur waktu dengan baik.
Sementara itu, manajernya mungkin terlibat dalam blaming others, dengan mengatakan bahwa proyek terlambat karena tim tidak bekerja dengan baik, tanpa mengakui bahwa dia memberikan arahan yang tidak jelas atau tenggat waktu yang tidak realistis.

●      Situasi 2: Hubungan Pribadi Dalam sebuah hubungan, salah satu pasangan mungkin sering blaming others untuk masalah yang terjadi. Ketika ada perselisihan, dia selalu menyalahkan pasangannya dan tidak mau mengakui kontribusi kesalahannya sendiri.
Di sisi lain, pasangannya mungkin playing victim, berpura-pura menjadi korban dari semua masalah, meskipun ada aspek yang memerlukan introspeksi diri.

●      Situasi 3: Sekolah atau Universitas Seorang siswa yang gagal dalam ujian mungkin playing victim dengan mengatakan bahwa guru memberikan soal yang terlalu sulit dan tidak adil, padahal dia tidak belajar dengan baik. Siswa lain mungkin blaming others, dengan menyalahkan teman-temannya karena tidak membantunya belajar.

Secara umum, playing victim dan blaming others adalah dua perilaku yang menunjukkan pengalihan tanggung jawab dari diri sendiri ke pihak lain. Seseorang yang playing victim cenderung menggambarkan dirinya sebagai korban, sedangkan orang yang blaming others langsung menyalahkan orang lain atas kesalahan atau masalah yang terjadi. Keduanya memiliki konotasi negatif dan sering kali muncul dalam berbagai situasi kehidupan, mulai dari tempat kerja hingga hubungan pribadi.

Jika Anda ingin lebih memahami penggunaan frasa seperti ini dan memperdalam keterampilan berbahasa Inggris, bergabung dengan EF EFEKTA English for Adults sebagai tempat kursus bahasa Inggris dewasa bisa menjadi solusi yang tepat. Anda juga bisa menemukan les bahasa Inggris di Jakarta untuk mendapatkan bimbingan yang lebih terstruktur dan langsung dari para ahli. Dengan bimbingan yang tepat, Anda akan lebih mahir menggunakan berbagai frasa dalam percakapan sehari-hari dengan benar dan kontekstual.

Daftar Konsultasi Gratis

Apa Bedanya Playing Victim dan Blaming Others dalam Bahasa Inggris?