Pengertian dan Perbedaan Wibu dan Otaku

Pada era globalisasi seperti saat ini, istilah “Wibu” dan “Otaku” sering terdengar di kalangan pecinta budaya pop Jepang. Bahkan, tak jarang yang menggunakan kedua kata ini untuk mendeskripsikan hal yang sama. Padahal, kedua kata ini sebenarnya memiliki makna dan waktu penggunaan yang berbeda. Perbedaan yang ada di antara kedua kosakata ini pun tergolong cukup signifikan. Nah, simak pengertian dari “Wibu” dan “Otaku” serta perbedaan keduanya berikut ini.

Pengertian Wibu dan Otaku

Sebelum mempelajari tentang perbedaan keduanya, tidak ada salahnya untuk memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud “Wibu” maupun “Otaku”.

Otaku

Otaku adalah istilah yang berasal dari Jepang dan digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki ketertarikan mendalam terhadap aspek tertentu dari budaya populer Jepang. Contohnya, kecintaan pada anime, manga, atau video game.

Istilah ini awalnya memiliki konotasi negatif di Jepang. Pasalnya, “Otaku” dahulunya digunakan untuk menggambarkan seseorang yang begitu terobsesi dengan hobi mereka, sehingga mengabaikan aspek sosial dan kehidupannya sehari-hari.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, stigma ini mulai berkurang. Alhasil, kini istilah “Otaku” lebih sering dilihat sebagai penggemar yang sangat berantusias dan berdedikasi tinggi terhadap hal-hal yang disukainya tersebut.

Wibu

Sementara itu, sedikit berbeda dengan “Otaku”, istilah “Wibu” adalah istilah yang muncul di luar negara Jepang, terutama di kalangan pengguna internet di negara-negara Barat. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang terobsesi dengan budaya Jepang, seperti anime dan manga, tetapi sering kali tidak memiliki pemahaman mendalam tentang budaya Jepang itu sendiri.

Orang yang diberi label sebagai “Wibu” sering kali dianggap sebagai penggemar yang berlebihan namun tidak kritis. Bahkan, biasanya “Wibu” sampai pada titik mengidealisasi Jepang dan menganggap negara tersebut sebagai tempat yang sempurna dan tanpa cela.

Perbedaan “Wibu” dan “Otaku”

Setelah memahami pengertian dari masing-masing kata, kini saatnya memahami perbedaan antara kata “Wibu” dan “Otaku”.

Asal dan penggunaan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, “Otaku” adalah istilah yang berasal dari Jepang dan telah ada lebih lama daripada istilah “Wibu”. Sementara itu, “Wibu” adalah istilah yang relatif baru dan berasal dari komunitas online di Barat.

Ini artinya, orang Jepang sendiri jarang yang menggunakan istilah “Wibu” untuk mendeskripsikan penggemar budaya pop Jepang yang fanatik. Ini terjadi karena mereka mungkin lebih familiar dan terbiasa menggunakan istilah “Otaku”.

Tingkat ketertarikan

Jika dibandingkan dengan “Wibu”, orang yang disebut sebagai “Otaku” biasanya cenderung memiliki ketertarikan yang lebih mendalam dan serius terhadap satu aspek tertentu dari budaya pop Jepang. Contohnya, seorang Otaku biasanya mengumpulkan figur anime atau mengikuti seri manga tertentu. Namun, hanya berfokus pada hal itu saja. 

Sementara itu, seseorang yang disebut sebagai “Wibu” umumnya memiliki ketertarikan yang lebih general terhadap budaya pop Jepang. Artinya, ia bisa menyukai lebih dari satu judul anime, dan ia bisa jadi menyukai lebih dari satu judul manga. Nah, biasanya seorang “Wibu” juga tidak seintens “Otaku”.

Pemahaman budaya

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, “Otaku” biasanya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang budaya Jepang dan menghormati aspek tradisional dan modernnya.

Di sisi lain, “Wibu” seringkali memiliki pemahaman yang terbatas dan cenderung mengidealiskan Jepang berdasarkan persepsi yang dibentuk oleh anime dan manga.

Konotasi sosial

Di Jepang, meskipun stigma terhadap Otaku telah jauh berkurang dibandingkan dulu, masih ada pandangan negatif tertentu. Sebaliknya, istilah Wibu sering digunakan secara sarkastis atau merendahkan di komunitas online internasional.

Meskipun kedua istilah ini sering dikaitkan dengan kecintaan pada budaya pop Jepang, perbedaan utama antara Wibu dan Otaku terletak pada asal, kedalaman ketertarikan, pemahaman budaya, dan konotasi sosial. Mengerti perbedaan ini penting agar kita bisa lebih menghargai dan memahami subkultur yang unik dan beragam ini.