Akibat pandemi beberapa tahun terakhir, kamu mungkin sudah lama tidak pulang ke kampung halaman. Tahun ini, setelah pandemi Covid-19 mulai terkendali, sepertinya tradisi mudik saat Lebaran akan kembali dilakukan banyak orang. Kalau tahun ini kamu berencana mudik dari Jakarta ke kampung halaman, jangan lupa menyiapkan oleh-oleh khas Betawi untuk keluarga di kampung, lho. Berikut ini adalah beberapa makanan khas Jakarta yang tahan lama, sehingga tidak mudah basi selama perjalanan mudik.
Sesuai namanya, kue renyah dari Betawi ini berbentuk cantik seperti kembang alias bunga. Kata ‘goyang’ dari namanya didapat dari proses pembuatannya, di mana cetakan bunga harus digoyangkan agar adonan di dalamnya bisa terlepas saat digoreng. Terbuat dari tepung sagu, tepung beras, kelapa, santan, dan wijen putih, makanan Jakarta ini memiliki rasa yang manis gurih. Saat ini kamu juga bisa menemukan kue kembang goyang dalam berbagai rasa seperti rasa pandan dan keju.
Dalam adat Betawi, roti buaya adalah roti yang diberikan oleh mempelai pria kepada mempelai wanita sebagai seserahan saat pernikahan. Tapi roti buaya tidak cuma bisa dinikmati saat pernikahan saja. Roti berbentuk buaya ini juga bisa kamu jadikan oleh-oleh yang unik. Apalagi sekarang ada berbagai tempat yang menyajikan roti buaya yang sedap dengan berbagai topping dan isian menarik.
Dodol bukan cuma berasal dari Garut saja. Jakarta juga dikenal dengan dodol Betawi yang tidak kalah manis dan legit dengan dodol Garut. Walaupun sama-sama dibuat dari beras ketan dan gula, tapi dodol Betawi berbeda dengan dodol Garut. Dalam akhir proses pembuatannya, dodol Garut dicelupkan dalam gula putih cair, sehingga bagian luar dodol Garut lebih keras dengan bagian dalam yang kenyal. Sebaliknya, dodol Betawi tidak dicelup dalam gula putih cair, sehingga teksturnya lebih kenyal.
Jangan salah, geplak yang kita bahas di sini adalah kue geplak dari Betawi, berbeda dengan geplak dari Yogyakarta. Kue geplak dari Betawi berwarna putih keabu-abuan dan diselimuti oleh taburan tepung.Kue ini bisa bertahan selama tiga hingga tujuh hari, terutama bila disimpan di dalam kulkas.
Akar Kelapa adalah salah satu kue kering khas Betawi yang biasa disajikan saat Idul Fitri. Namanya yang unik berasal dari bentuknya yang memang mirip akar kelapa. Perpaduan antara kelapa, tepung beras, dan tepung sagu memberikan rasa gurih dan manis pada kue renyah ini.
Walaupun namanya ‘Biji Ketapang’, kue khas Betawi ini tidak benar-benar terbuat dari biji Ketapang. Adonan ini terbuat dari tepung terigu, kelapa parut, dan beberapa bahan lainnya. Setelah adonan siap, adonan dibentuk dengan tangan, dipotong, kemudian digoreng dengan hati-hati agar tidak hancur. Hasilnya adalah kue kering lezat yang akan membuat kamu tidak bisa berhenti menikmatinya. Tentunya cocok buat oleh-oleh!
Namanya memang bir pletok, tapi minuman khas Betawi ini sama sekali tidak mengandung alkohol. Minuman ini dibuat dari rempah-rempah seperti cengkeh, pala, sereh, kayu manis, kapulaga, dan rempah lainnya, menghasilkan minuman dengan manfaat untuk kesehatan. Bila disimpan di botol kaca, bir pletok bisa tahan cukup lama, sehingga bisa jadi pilihan oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman.
Jakarta adalah kota tempat berkumpulnya orang-orang dengan latar belakang budaya dan adat yang berbeda-beda. Tapi bukan berarti Jakarta tidak punya sajian khas yang unik dan menarik untuk dijadikan oleh-oleh. Kalau kamu mudik saat Lebaran nanti, sajian mana yang jadi bakal pilihan oleh-oleh khas Jakarta untuk keluarga kamu di kampung?