Para pengguna Instagrammungkin tidak banyak yang tahu bahwa Kevin Systrom adalah pria di balik mediasosial paling hype saat ini. Meski awalnya hanya berfungsi untuk berbagifoto, instagram berkembang menjadi platform berbelanja, menulis, hinggatempat berbagi kehidupan sehari-hari para penggunanya. Selain itu, jika dilihatsekarang ini, hampir tidak ada orang yang tidak menggunakan Instagram, mulaidari anak-anak hingga lansia, semua menggunakannya. Lalu, apa sih rahasia
sukses dari Kevin Systrom, pria asal Amerika ini?
Kevin adalah pria yangsenang berusaha. Saat ia menginginkan sesuatu, Kevin tidak pernahtanggung-tanggung mewujudkannya. Hal ini terjadi saat Kevin duduk di bangkuSMA. Saat itu, ia ingin sekali menjadi seorang DJ.
Demi merealisasikannya,Kevin bahkan sempat menghubungi sebuah toko yang menjual piringan hitam dengancara menulis e-mail agar ia diberi pekerjaan di sana.
Ia melakukan haltersebut agar lebih ‘akrab’ dengan musik. Meski, pada akhirnya ia memilih jalanhidup lain yang sangat berbeda yaitu bergelut di bidang teknologi.
Hal yang samadilakukannya saat ia berkuliah di Stanford. Saat menyadari passion yangdimiliki telah bergeser ke bidang teknologi, Kevin memaksimalkan usahanya.Terbukti, setelah lulus dari Stanford, Kevin bergabung dengan Google, meskipada akhirnya keluar dan melanjutkan karirnya di tempat lain.
Setelah bekerja beberapawaktu di Google dan menciptakan berbagai inovasi menarik, Kevin memutuskanuntuk hengkang dari perusahaan besar itu. Ia mengambil sebuah risiko besar, dimana Kevin memutuskan untuk bergabung dengan sebuah perusahaan startupbernama Nextstop.com.
Saat meninggalkan kantorlamanya, Kevin tahu bahwa keputusannya adalah sebuah keputusan besar. Namun,keberaniannya untuk mengambil risiko patut dicontoh. Pasalnya, setiap pilihantentu disertai dengan risiko, sehingga tidak perlu takut untuk membuat suatupilihan dengan risiko tinggi. Karena jika kamu berhasil melalui ‘badai’nya,kamu mungkin menerima untungnya.
Jika orang pada umumnyabersantai-santai di waktu luangnya, atau, ironisnya lebih memilih untukmenelusuri berbagai akun di Instagram, Kevin memilih untuk menghabiskan waktusenggangnya dengan membuat aplikasi bernama Burbn.
Masalahnya, tidak semuaorang bersedia untuk ‘menggadaikan’ waktu santai-santainya saat senggang,sekalipun untuk melakukan hal bermanfaat. Tapi, jika kamu ingin sukses sepertiKevin, lakukan hal yang dapat bermanfaat untukmu di waktu senggang, misalnyales bahasa Inggris jika kamu ingin kuliah ke luar negeri, atau les memasak jikakamu ingin menjadi chef dan masih banyak lagi.
Bukan berarti saat Kevinmembuat Instagram, ia langsung sukses. Ia juga berulang kali mengalamikegagalan, tetapi bukan berarti ia mudah menyerah. Justru darikegagalan-kegagalan yang dialami, ia semakin gigih berusaha dan usaha tersebutpada akhirnya membuahkan hasil.
Sikap ini patut dicontohagar kamu tidak mudah menyerah setiap kali menghadapi kegagalan. Justru, darikegagalanlah kamu bisa mengambil pelajaran agar tidak mengalami hal yang samadi kesempatan berikutnya.
Bukan berarti saat Kevin membuat Instagram, ia langsung sukses. Ia juga berulang kali mengalami kegagalan, tetapi bukan berarti ia mudah menyerah. Justru dari kegagalan-kegagalan yang dialami, ia semakin gigih berusaha dan usaha tersebutpada akhirnya membuahkan hasil.
Sikap ini patut dicontohagar kamu tidak mudah menyerah setiap kali menghadapi kegagalan. Justru, darikegagalanlah kamu bisa mengambil pelajaran agar tidak mengalami hal yang sama di kesempatan berikutnya.