5 Kuliner Khas Makassar yang Wajib Kamu Coba!

Coto Makassar adalah salah satu ikon kuliner Sulawesi Selatan yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Gowa. Hidangan ini menjadi bukti kecintaan masyarakat Bugis, Makassar terhadap masakan kaya rempah. Coto dibuat dengan bahan utama daging sapi, hati, dan jeroan yang dimasak dalam kuah rempah yang nikmat. Rahasia rasanya terletak pada bumbu seperti ketumbar, lengkuas, dan kacang tanah sangrai, yang menciptakan rasa gurih dan aromatik.

Keunikan Coto Makassar terletak pada penyajiannya yang selalu ditemani buras, sejenis lontong khas yang dimasak dengan santan, memberikan rasa lembut dan gurih. Kuahnya yang kental dan kaya rasa membuat Coto Makassar menjadi pilihan sempurna untuk dinikmati kapan saja. Tertarik mampir ke warung Coto legendaris di Makassar?

Pallubasa adalah hidangan berkuah yang terlihat mirip dengan Coto, tetapi memiliki rasa yang berbeda. Pallubasa berasal dari tradisi Bugis, Makassar, dan sering dianggap sebagai sajian spesial dalam acara keluarga. Dibuat dari daging sapi atau kerbau serta jeroan yang dimasak dengan kuah santan yang kental, Pallubasa memiliki rasa yang lebih creamy dan sedikit manis karena penggunaan bumbu spesial seperti bawang merah, bawang putih, jahe, dan lengkuas.

Ciri khas Pallubasa adalah kuning telur mentah yang dicampur langsung ke dalam kuah panas. Saat diaduk, telur ini menciptakan tekstur yang lembut dan rasa gurih yang unik. Kombinasi kuah santan, daging empuk, dan sensasi creamy dari telur menjadikan Pallubasa sebagai hidangan yang kaya akan rasa dan memuaskan.

Sup konro adalah sajian berbahan dasar iga sapi yang dimasak dengan kuah kaya rempah berwarna hitam. Hidangan ini berasal dari tradisi Bugis yang sangat menghargai olahan daging. Kunci dari kelezatan Konro terletak pada penggunaan kluwek sebagai bumbu utama yang memberikan rasa dan warna khas pada kuahnya. Rempah-rempah seperti ketumbar, kayu manis, dan cengkeh membuat cita rasanya semakin kompleks.

Selain disajikan dengan kuah, Konro juga sering disajikan dalam bentuk panggang dengan olesan bumbu yang menyerap ke dalam daging. Setiap gigitan iga memberikan kombinasi rasa rempah dan tekstur empuk yang luar biasa. Hidangan ini sering disajikan dalam acara adat atau perayaan besar, menjadikannya bagian penting dari budaya kuliner Makassar.

Es Pisang Ijo adalah salah satu hidangan penutup khas Makassar yang menyegarkan. Hidangan ini menggunakan pisang raja yang dibalut adonan tepung beras berwarna hijau, yang dibuat dari campuran daun pandan dan daun suji. Pisang yang sudah dibalut kemudian dikukus hingga matang, menciptakan tekstur lembut dengan aroma wangi yang khas.

Bubur sumsum yang creamy, sirup merah khas, dan es serut menjadi pelengkap sempurna Es Pisang Ijo. Kombinasi ini memberikan sensasi manis dan segar di setiap suapan. Sebagai dessert, Es Pisang Ijo sering dijual di warung-warung kecil hingga restoran besar di Makassar.

Pisang Epe adalah camilan tradisional yang identik dengan Pantai Losari. Pisang kepok setengah matang dipipihkan hingga melebar, kemudian dipanggang di atas arang hingga harum. Setelah matang, pisang disiram dengan gula merah cair yang telah dicampur santan, menciptakan rasa manis legit yang sulit dilupakan.

Keunikan Pisang Epe terletak pada proses pembuatannya yang sederhana tetapi menghasilkan rasa yang kaya. Kini, Pisang Epe bisa disajikan dengan tambahan topping keju, cokelat, dan durian yang membuatnya lebih modern dan diminati berbagai kalangan.