Belajar di Era New Normal, Apakah Sulit?

Sepuluh tahun yang lalu, belajar online atau daring mungkin bukan suatu hal yang banyak dilakukan oleh banyak orang. Namun, dalam setahun belakangan ini, metode belajar online menjadi alternatif yang populer untuk dipakai sebagai pengganti pembelajaran tatap muka secara langsung.

‘Belajar online’ sendiri merupakan istilah yang dapat mencakup berbagai macam jenis model pembelajaran. Model-model tersebut dapat berupa pembelajaran daring yang interaktif, melalui platform media sosial, hingga artikel di blog atau website edukasi. Walau begitu, menurut penelitian, pembelajaran tatap muka atau interaktif tetap menjadi model yang paling efektif karena terjadi komunikasi antara pengajar dan kelas yang diajar. Karenanya, tetaplah memilih pembelajaran daring yang menawarkan fleksibilitas dalam komunikasi antara guru dan murid.

Apakah belajar online merupakan satu-satunya model pembelajaran baru yang dapat diandalkan pada era new normal? Memang terdapat beberapa metode lain yang bisa diaplikasikan, misalnya melalui media televisi atau radio. Namun, untuk saat ini pembelajaran online hanyalah satu-satunya metode yang dapat menawarkan kegiatan belajar-mengajar secara interaktif. Untuk beberapa waktu ke depan, tampaknya belajar online tetap akan menjadi metode yang paling bisa Anda andalkan.

Dalam metode pembelajaran yang baru, salah satu hal yang mungkin menjadi tantangan utama adalah mengenai tenaga pengajar. Berbeda dengan kelas tatap muka secara langsung saat sang pengajar dapat secara langsung melihat murid-muridnya, dalam pembelajaran online di era new normal, guru hanya dapat melihat mereka dari balik layar kaca. Dibutuhkan usaha untuk memastikan bahwa semua murid dapat memperhatikan pelajaran dengan baik. Pada saat itulah, kompetensi seorang guru diuji.

Tidak hanya dalam proses belajar mengajar, seorang guru bahkan dituntut untuk dapat mengerti teknologi-teknologi baru yang dapat mendukung kegiatan mengajar mereka secara daring. Mereka juga tetap harus meyakinkan murid dan wali murid bahwa kegiatan belajar mengajar tetap dapat dilakukan dengan normal.

Selain itu, guru juga diharapkan dapat menjaga aktivitas belajar mengajar untuk menjadi lebih menyenangkan dan penuh interaksi. Hal ini dapat mengobati kerinduan anak-anak terhadap pembelajaran tatap muka secara langsung, serta membuat kelas menjadi lebih hidup.

Penggunaan platform atau media digital untuk konferensi lewat video, atau bahkan aplikasi berbasis teks, menjadi pilihan favorit dari banyak lembaga pendidikan. Namun, apakah lantas kecanggihan ini menjamin keamanan dan kenyaman dari para murid saat proses belajar mengajar?

Saat semua informasi dikirimkan melalui Internet, lembaga pendidikan harus menjamin bahwa data para murid harus aman dan terjaga. Selain dari ancaman privasi data, lingkungan untuk para siswa yang dapat menjamin keamanan mereka baik dari cyber bullying hingga informasi pribadi. Lembaga pendidikan harus mempunyai solusi untuk menjamin bahwa para murid tetap dapat bisa mengikuti pelajaran tanpa rasa khawatir.

Karena kegiatan tatap muka secara langsung kini dibatasi, maka lembaga pendidikan harus mempunyai cara untuk melangsungkan komunikasi antara Anda sebagai wali murid dan para pengajar.

Pada era new normal, wali murid akan menghabiskan lebih banyak waktu mereka dengan anak-anaknya, dan mendampingi mereka saat belajar daring. Karena itulah, lembaga pendidikan harus dapat memberikan perhatian lebih kepada wali murid, dan memberikan kabar mengenai perkembangan murid-murid kepada orang tua.

Saat belajar daring, tidak hanya antara guru dan murid, komunikasi antar orang tua dan anak menjadi satu hal yang penting. Dalam satu penelitian, terbukti bahwa anak-anak akan lebih fokus dalam belajar ketika ada seseorang yang menemani mereka.

Karenanya, peran Anda sebagai orang tua adalah unsur utama dalam pendidikan new normal.