International Kite Day! Yuk, Kenali Jenis Layangan dari Berbagai Negara

Meski layang-layang berasal dari Tiongkok, Hari Layang-Layang Internasional ternyata berasal dari India, lho. Perayaan ini berawal dari sebuah festival bernama Uttarayan atau Makar Sankranti yang diadakan setiap tanggal 14 Januari. Festival ini memiliki makna spiritual dan budaya yang mendalam, yaitu untuk merayakan pergantian musim dari musim dingin ke musim panas serta menyambut panen tanaman musim dingin.

Di kota Ahmedabad, Gujarat, festival Uttarayan menjadi momen besar yang selalu dinanti. Festival ini dihadiri oleh ahli pembuat layang-layang dari seluruh dunia. Di langit Ahmedabad, kamu akan melihat ratusan bahkan ribuan layang-layang dengan berbagai bentuk, warna, dan ukuran yang menghiasi langit. Layang-layang ini melambangkan roh para dewa yang terbangun dari tidur musim dingin. Keren banget, kan?

Bagi banyak orang, layang-layang yang terbang tinggi di langit memiliki makna yang mendalam. Layang-layang sering dianggap sebagai simbol kebebasan, kemandirian, dan harapan. Saat menerbangkan layang-layang, kita seolah-olah melepaskan kekhawatiran dan menikmati momen penuh kebahagiaan. Nggak heran kalau banyak orang di seluruh dunia suka menerbangkan layang-layang, baik untuk bersenang-senang maupun untuk upacara budaya.

Layang-layang memiliki beragam bentuk dan gaya di berbagai negara. Berikut ini beberapa jenis layangan unik dari seluruh dunia yang mungkin belum kamu ketahui:

Layangan Heksagonal Khas India

Layangan ini sering digunakan dalam festival Uttarayan. Bentuknya sederhana dengan enam sisi, tetapi sangat stabil di udara. Biasanya, layangan ini dihias dengan warna-warna cerah dan corak tradisional India.

Layangan Wau Khas Malaysia

Layangan tradisional Malaysia ini memiliki bentuk seperti bulan sabit. Nama "wau" berasal dari bunyi yang dihasilkan saat layangan ini terbang di udara. Layangan Wau dihias dengan pola yang rumit dan sering digunakan dalam kompetisi layang-layang.

Layangan Delta Khas Amerika Serikat

Layangan ini berbentuk segitiga seperti huruf delta dalam alfabet Yunani. Karena desainnya yang aerodinamis, layangan ini mudah diterbangkan dan stabil di angin yang kuat. Layangan Delta sering digunakan untuk rekreasi dan kompetisi di Amerika Serikat.

Layangan Sode Khas Jepang

Di Jepang, ada layangan bernama "Sode" yang berbentuk seperti lengan kimono. Layangan ini sering digunakan dalam festival tradisional Jepang, seperti festival layang-layang Hamamatsu. Motifnya biasanya menggambarkan karakter mitos atau pemandangan alam Jepang.

Layangan Patang Khas Pakistan

Di Pakistan, layangan patang adalah bagian penting dari festival Basant yang dirayakan untuk menyambut musim semi. Layangan ini terbuat dari kertas tipis dan rangka bambu, sehingga sangat ringan dan mampu terbang tinggi dengan angin kecil.

Layangan Khas Indonesia

Indonesia juga punya layangan tradisional yang nggak kalah keren, lho! Layang-layang khas Indonesia adalah layang-layang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Layang-layang khas Indonesia memiliki berbagai bentuk dan nama, tergantung dari daerah asalnya.

Misalnya, layang Janggan yaitu layang-layang khas Bali yang memiliki ekor panjang dan bentuknya menyerupai naga yang melambangkan hubungan manusia dengan alam. Ada juga geulayang tunang, layang-layang khas Aceh yang biasanya dimainkan setelah panen padi. EFriends, di Indonesia juga ada museum layang-layang lho! Kalau kamu tertarik untuk melihat lebih banyak sejarah layang-layang, kamu bisa berkunjung ke sini.

Layangan Ram-air Khas Eropa

Layang-layang ini biasanya digunakan untuk olahraga ekstrem seperti kiteboarding atau kitesurfing. Desainnya menyerupai parasut dan memiliki kantong udara untuk menangkap angin. Layangan ini populer di negara-negara Eropa dengan angin pantai yang kuat.