Papan tulis versus layar. Kelas online versus kelas offline. Yang manakah yang menjadi pilihan Anda? Apa hal paling penting yang harus Anda ingat ketika harus memilih salah satunya?
Belakangan ini, kegiatan belajar mengajar melalui media daring atau online kian menjadi populer di tengah masyarakat. Bagaimana tidak, ketika anak-anak sedang tidak diperbolehkan untuk keluar rumah, metode online atau belajar daring adalah alternatif paling baik yang bisa diaplikasikan setiap lembaga pendidikan untuk tetap dapat membuka kelas bagi seluruh murid-muridnya.
Dapatkan Promo Harga Kursus Terbaik!*
Isi formulir di bawah ini untuk mendapatkan harga Kursus Terbaik bersama EF. Yuk, ikutan sekarang!
Walau demikian, banyak juga orang yang menyangsikan metode belajar ini, karena bagaimana pun mereka merasa bahwa belajar di kelas offline atau tatap muka langsung tetap lebih efektif. Metode online dianggap tidak akan memberikan hasil yang bagus karena proses pembelajaran hanya seperti berjalan satu arah.
Namun, apakah benar demikian? Kira-kira, metode belajar mana yang sebenarnya lebih bagus untuk dilakukan?
Hal apa yang jadi faktor pembeda utama dalam kedua metode pembelajaran ini? Berikut 3 hal yang mungkin merupakan faktor paling utama yang bisa Anda bandingkan antara kelas online dan kelas offline:
Jika dahulu kita harus menghabiskan waktu dalam perjalanan ke sekolah atau tempat kursus, kini kita hanya perlu membuka gawai kita untuk menghadiri kelas. Kelas online memungkinkan kita untuk belajar dari belahan dunia mana pun—bahkan ketika dalam perjalanan atau liburan panjang.
Kendala utama dalam belajar online sendiri adalah teknologi tertentu yang harus dimiliki semua peserta didik sehingga dapat memungkinkan mereka belajar di segala tempat seperti ponsel pintar atau komputer. Hal ini menjadi penghalang untuk beberapa murid dalam kegiatan belajar.
Kelas offline atau tatap muka secara langsung memang menuntut kita untuk bangun pagi, bersiap-siap, menaiki kendaraan dan bermacet-macetan pergi ke sekolah—sebelum tiba di sekolah atau tempat kursus kesayangan kita. Kita juga harus mengatur agenda kita dengan baik, karena untuk pergi ke tempat belajar, tentunya kita harus memperhitungkan waktu ketika dalam perjalanan.
Namun, dalam kelas offline murid-murid sama sekali tidak perlu takut akan keterbatasan fasilitas yang dapat mengganggu proses belajar mereka. Selama jam pelajaran, murid hanya perlu duduk dan berinteraksi dengan guru-guru kesayangan atau bahkan bermain dengan teman-teman mereka. Dengan demikian, mereka dapat menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap sekolah dan tempat kursus mereka serta meningkatkan semangat belajar mereka.
Mengapa harus bersusah payah mengatur jadwal kita jika kita dapat mengubahnya secara fleksibel? Begitulah yang ditawarkan oleh kelas online. Dengan beberapa sentuhan jari, Anda dapat menyesuaikan agenda Anda. Guru-guru juga dengan mudah dapat memberitahukan Anda kapan waktu terbaik untuk mengadakan kelas. Tidak ada lagi kekhawatiran tentang jam yang terlalu pagi atau petang.
Walau begitu, pengaturan waktu ini dapat menjadi bumerang karena banyak orang yang berusaha mengerjakan sesuatu pada saat yang sama di saat kelas berlangsung. Akhirnya hal ini akan mengganggu fokus mereka saat belajar, sehingga pembelajarannya tidak lagi efektif.
Waktu merupakan hal paling penting dalam sebuah kelas offline. Kita harus dapat memperhitungkan berapa lama perjalanan ke sekolah, dan apakah kelas yang kita ambil dapat berpengaruh pada aktivitas penting lainnya dalam agenda kita. Terlebih lagi, pergantian jadwal yang tiba-tiba akan menjadi lebih sulit untuk dilakukan—ini yang menjadi alasan mengapa setiap guru harus merancang jadwal kelas dari jauh-jauh hari.
Di samping tantangan di atas, belajar secara offline dapat membuat kita lebih fokus pada saat belajar karena tidak ada hal yang lain akan menjadi distraksi kita. Saat peserta didik datang ke sebuah kelas yang memiliki jadwal yang sudah tetap, ia akan mencurahkan segala perhatian pada kegiatan pengajaran yang sedang ia ikuti.
Selain perangkat yang harus dimiliki siswa, apa hal penting lain yang sangat diperlukan oleh peserta didik saat belajar online? Yup, jawabannya adalah koneksi atau jaringan internet. Tanpa jaringan internet, kelas daring tidak akan berjalan. Hal ini juga berlaku pada kelancaran pada saat proses belajar jika mengalami gangguan koneksi. Ada resiko bahwa informasi yang disampaikan pengajar tidak akan sampai ke seluruh murid secara merata.
Walau demikian, pembelajaran daring atau online mempunyai segudang potensi dalam hal keberlangsungan kegiatan belajar-mengajar karena terdapat banyak sekali aplikasi dan alternatif platform yang bisa digunakan di Internet. Guru-guru juga dapat memilih media yang paling sesuai dengan mereka, misalnya aplikasi yang tidak akan menghabiskan banyak kuota internet saat digunakan.
Tentu saja, berbanding terbalik dengan pembelajaran daring, kita tidak akan menemukan kesulitan serupa pada saat tengah belajar offline. Dalam pengajaran tatap muka secara langsung, guru juga dapat dengan lebih mudah mengawasi semua murid dan memastikan bahwa setiap orang memperhatikan pelajaran dengan baik.
Dalam hal ini, kelas offline memiliki kelebihan pada saat proses belajar mengajar—walau sebenarnya, hal ini dapat secara mudah berimbang dengan kelas online jika guru yang menerangkan mempunyai kompetensi yang sama baiknya, serta secara mudah dapat membangun koneksi dengan para peserta didik yang ia ajar.
Setelah membaca tulisan di atas, apakah Anda sudah dapat memilih kelas mana yang paling cocok dengan Anda? Kedua metode pembelajaran ini sebenarnya sama-sama memiliki kelebihannya masing-masing, namun ada satu hal paling penting yang harus hadir dalam setiap proses belajar-mengajar.
Hal apakah tersebut?
Jawaban yang Anda butuhkan adalah hal ini: Setiap kelas, baik online atau offline, membutuhkan seorang guru yang kompeten dan interaktif untuk membuat sebuah proses pembelajaran menjadi efektif.
Mengapa demikian? Dalam dunia pendidikan, guru disebut sebagai “power of education” atau “kekuatan dari edukasi”. Guru tidak ‘hanya’ akan berdiri di sana mengajarkan materi terhadap para muridnya, namun mereka juga membuka kesempatan untuk berkomunikasi secara dua arah dan membuat kelas menjadi lebih interaktif. Guru juga selalu hadir sebagai pendukung, pemecah masalah hingga tokoh panutan yang dapat memotivasi murid-murid untuk mengembangkan diri mereka terlebih lagi.
Kehadiran guru yang menjaga interaksinya dengan siswa-siswinya merupakan satu hal yang tidak dapat tergantikan dalam dunia belajar mengajar. Anda dapat membaca buku, menonton video atau mendengar siaran radio—namun proses belajar Anda tidak akan maksimal tanpa kehadiran seseorang yang membimbing Anda. Guru yang berkomunikasi dengan Anda akan membuka gagasan-gagasan baru dalam proses mengajar yang akan menolong Anda untuk lebih memahami setiap ilmu yang Anda dalami.
Untuk alasan tersebut, EF juga percaya bahwa kompetensi guru adalah prioritas nomor satu dalam sebuah kegiatan belajar-mengajar. Dalam semua metode kursus yang kami miliki, baik online mau pun offline, kami memastikan bahwa setiap guru dapat membuka koneksi dan berinteraksi dengan tiap murid untuk membuat hasil belajar menjadi lebih efektif. Setiap guru di EF juga berdedikasi penuh dalam memberikan pendidikan terbaik untuk para murid-muridnya, hal ini yang memberi pengaruh besar pada hasil belajar para siswa dan siswi kami.
Kini, setelah mengetahui fakta tersebut, Anda mungkin dapat menyimpulkan bahwa kelas online dan offline sebenarnya dapat berjalan sama efektif, HANYA apabila dibimbing oleh guru yang memiliki kompetensi terbaik dalam bidangnya.
Apakah hal ini menjawab pertanyaan Anda?
Yuk, pilih metode pembelajaran terbaik demi meraih prestasi gemilang di masa depan.
Sekarang, semua pilihan ada di tangan Anda!