Bilingual. Sebuah kata yang pasti tidak asing lagi bagi sebagian besar dari Anda. Bagi yang belum familiar dengan istilah tersebut, bilingual merupakan kemampuan untuk dapat berbicara dalam dua bahasa. Apakah Anda ingin anak Anda menjadi salah satu dari bilingual tersebut? Lantas, bagaimana caranya?
Di zaman globalisasi sekarang, tampaknya menjadi bilingual dapat menjadi satu kelebihan besar dalam menghadapi persaingan yang semakin sengit.
Anda mungkin berpikir bahwa membuat anak menjadi bilingual dapat membuat masa depannya menjadi lebih cerah. Serentetan kesempatan akan terbuka lebar baginya, dan ia juga dapat bertahan menghadapi transisi zaman, terutama di era digital, yang semakin tidak dapat ditebak.
Jika hal tersebut merupakan hal yang Anda pikirkan secara konstan, Anda tidak salah. Menjadi bilingual akan membuka lebih banyak jendela menuju informasi yang dapat ia akses. Pikirannya akan jauh lebih terbuka, dan dirinya bahkan dapat menjaring koneksi yang lebih luas dibandingkan para monolingual.
Mungkin pertanyaan Anda saat ini adalah, bagaimana caranya membuatnya menjadi bilingual? Apakah hal tersebut sulit untuk dilakukan?
Sebelum menjawab pertanyaan itu, Anda mungkin ingin mengetahui dua tipe bilingual pada anak-anak. Kira-kira, yang manakah yang lebih sesuai dengan profil anak Anda?
HORE! KAMU DAPAT KELAS DEMO GRATIS!
Isi data dirimu pada kolom di bawah ini, dan dapatkan kesempatan untuk mencoba kelas demo, GRATIS!
Kebanyakan anak-anak yang tinggal di Indonesia mungkin jatuh pada tipe pertama ini. Successive Bilingual adalah anak-anak yang baru diperkenalkan kepada bahasa baru setelah mereka berusia tiga tahun atau lebih. Anak-anak ini harus belajar bahasa baru tersebut dari dasar.
Para successive bilingual biasanya memiliki kelebihan pada divergent thinking dibandingkan dengan simultaneous bilingual, yaitu kemampuan untuk mengeksplorasi ide kreatif dalam pembangunan ide atau konsep.
Simultaneous bilingual biasanya banyak ditemukan pada satu keluarga yang multikultur. Pada tipe ini, anak-anak telah terbiasa menggunakan dua bahasa yang berbeda bahkan sebelum mereka berumur tiga tahun. Kemampuan untuk berbicara dalam dua bahasa ini dibangun dari lingkungan yang mengenalkannya dua bahasa dari awal.
Berbeda dengan successive bilingual, menurut penelitian, anak-anak yang merupakan simultaneous bilingual cenderung lebih unggul dalam convergent thinking, yaitu kemampuan untuk fokus dalam satu pemecahan masalah yang mereka temui di sekitarnya.
Pada dasarnya, dalam pengembangan kemampuan bahasa kedua, masing-masing tipe di atas memiliki fase yang berbeda, didasari oleh kecenderungan yang dapat mempengaruhi kefasihan mereka di masa dewasa. Hal ini dapat berupa lingkungan, minat dan budaya.
Lantas, bagaimana cara untuk membuatnya terbiasa dengan dua bahasa? Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan!
Baik successive ataupun simultaneous bilingual, penggunaan bahasa asing di rumah akan menolong anak-anak untuk lebih familiar dengan bahasa kedua mereka. Anak-anak mungkin akan memiliki tingkat kefasihan yang berbeda, hal ini tergantung dengan level atau tahapan yang tengah mereka pijak.
Namun, menggunakan bahasa di rumah akan membantu mereka untuk naik ke tahapan yang lebih tinggi saat menguasai bahasa kedua mereka. Contohnya, bagi simultaneous bilingual, hal ini akan membantu mereka dalam mengeja kata dengan benar. Bagi successive bilingual, mereka akan dapat lebih mudah melakukan observasi dan mencoba mengucapkan kata-kata baru.
Temukan buku cerita berbahasa asing, musik yang gampang didengar, video interaktif atau permainan edukatif yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa asing anak-anak Anda. Pengenalan melalui multimedia terbukti menjadi salah satu media pendidikan yang efektif bagi mereka yang berusia belia.
Salah satu program yang menerapkan metode ini merupakan program Storytellers atau Phonics untuk belajar bahasa Inggris yang dimiliki oleh EF. Dengan cara ini, anak-anak tidak hanya dapat mempelajari kata-kata atau bahasa baru—namun juga memberikan mereka pengalaman yang menyenangkan dalam belajar bahasa asing.
Saat anak Anda sedang belajar bahasa baru, tentunya ia akan sering melakukan kesalahan, terutama ketika ia sedang mencoba mengeksplorasi istilah-istilah baru. Bangunlah kepercayaan dirinya dengan membimbingnya untuk mengucapkan kata yang benar tanpa berusaha menghakimi, dan tanamkan prinsip bahwa ia boleh menyelipkan kata-kata baru.
Translanguage juga akan menjadi satu hal yang Anda temukan ketika Anda membimbing anak Anda untuk menjadi seorang bilingual. Translanguage adalah saat seseorang kerap mencampur dua jenis bahasa dalam satu kalimat. Bilingual melakukan hal ini untuk merepresentasikan apa yang mereka pikirkan dalam sebuah istilah yang menurut mereka dapat menggambarkan lebih baik apa yang mereka maksud—sehingga tugas Anda adalah tidak menghakiminya saat ia berbicara dalam translanguage.
Salah satu hal paling penting saat menumbuhkan kemampuan berbahasa seseorang adalah menumbuhkan minatnya. Kecintaan terhadap bahasa adalah sebuah fondasi yang dapat memotivasinya untuk belajar lebih banyak.
Buat ia mencintai bahasa yang ingin dikuasainya, dan jangan melakukan hal yang sebaliknya dengan memaksanya untuk belajar melalui metode yang membuatnya tertekan. Salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah memperkenalkan metode pendidikan bahasa asing yang menyenangkan, interaktif dan mempunyai pengajar yang kredibel. EF mungkin dapat memberikan Anda solusi untuk menjawab hal tersebut.
Setelah membaca poin-poin di atas, apakah Anda siap untuk membimbing anak Anda dalam menguasai lebih dari satu bahasa?
Bagi Anda yang ingin memperkenalkan bahasa Inggris dari usia dini, EF menawarkan program belajar dengan metode unik yang dapat memenuhi poin-poin yang Anda butuhkan untuk mengembangkan kemampuan anak Anda dalam bahasa Inggris.
Yuk, temukan program terbaik yang dapat diberikan ke anak Anda melalui kelas interaktif di EF. Sebagai pembaca blog EF, Anda juga dapat memperoleh kesempatan untuk mendapatkan kelas demo gratis hanya dengan klik tombol di bawah ini. Jangan sampai ketinggalan!
Mari didik putra-putri kita untuk menjadi generasi berkompetensi global!