Apa yang pertama kali terlintas di benak Anda saat mendengar kata ‘parenting’? Apakah hanya sekedar mengasuh anak saja? Apakah Anda tahu apa artinya parenting sendiri?
Parenting adalah sebuah hal mendasar yang bisa membentuk karakter anak di masa depan. Parenting merupakan hal yang paling penting--meskipun ada pula faktor eksternal yang mempengaruhi karakter anak seperti kelompok bermain, lingkungan di sekitar rumah, atau pun guru di sekolah. Hal-hal tersebut bisa juga menjadi faktor yang menentukan kesehatan mental anak.
Dapatkan Promo Harga Kursus Terbaik!*
Isi formulir di bawah ini untuk mendapatkan harga Kursus Terbaik bersama EF. Yuk, ikutan sekarang!
Sebagai orang tua, Anda tentunya menginginkan anak tumbuh menjadi sosok yang bertanggung jawab dan jika memungkinkan dapat mencapai prestasi ketika sudah besar nanti. Dalam hal ini, ‘parenting’ merupakan suatu langkah awal yang bisa diambil untuk memenuhi harapan-harapan tersebut.
Karena sebelum menginjakkan kaki di sekolah formal, orang tua adalah guru pertama yang memberikan arahan tentang bagaimana cara bersikap, berpikir, berinteraksi satu sama lain, mengambil resiko, membuat keputusan, dan mengemukakan pendapat dengan baik.
Secara tidak langsung, peran Anda sebagai orang tua dalam ‘parenting’ sangatlah krusial. Jika persiapan ini belum matang, bisa saja anak tumbuh dengan watak yang kurang baik, memiliki cara berpikir yang sempit, atau bahkan sering menghiraukan diri dan orang di sekitar. Hal tersebut dapat teratasi melalui cara Anda mendidik anak, tentunya setiap orang tua punya cara yang berbeda dalam hal ini.
Sejumlah peneliti dan psikolog telah membagi jenis-jenis parenting berdasarkan perlakuan orang tua terhadap anaknya. Seorang ahli telah mengelompokkan parenting menjadi 3 jenis--ditambah dengan 1 parenting style lain yang diungkapkan oleh ahli lain yang berbeda. Dalam setiap jenisnya, ada penjelasan mengenai sebab akibat dalam ‘parenting’ dengan hasil yang berbeda.
Melalui perbedaan-perbedaan ini, Anda dapat mempertimbangkan cara terbaik dalam mendidik anak. Apa saja tipe parenting yang harus Anda tahu?
Dikenal juga sebagai ‘helicopter parenting’, dalam jenis ini orang tua cenderung memperlakukan anak dengan penuh kasih sayang, sangat suportif, menggunakan komunikasi dua arah, namun tetap memiliki standar yang tinggi untuk anak. Cara ini dianggap sebagai cara yang paling seimbang karena orang tua membolehkan anak membuat keputusan dengan batasan yang telah diberikan. Sehingga dapat membentuk anak menjadi sosok yang disiplin namun tidak merasa tertekan dan memudahkan mereka mencapai tujuan.
Seperti yang diketahui, pada jenis ini orang tua cenderung memiliki kuasa sepenuhnya atas anak dan bersikap semaunya. Batasan-batasan yang diberikan kadang tidak jelas alasannya. Hukuman sering diberikan apabila anak tidak dapat memenuhi ekspetasi mereka, sehingga anak bisa merasa frustasi karenanya. Komunikasi yang diberikan hanyalah satu arah saja, yaitu dari orang tua ke anak, dalam hal ini anak juga merasakan kurangnya kasih sayang yang diberikan.
Cara orang tua mendidik anak dengan jenis ini cenderung lebih ‘friendly’ dibanding jenis lainnya. Dalam melatih kedisiplinan pun mereka tidaklah terlalu kaku, anak diberikan kebebasan dalam mengambil keputusan tanpa batasan yang cukup jelas, komunikasi yang diberikan adalah dua arah, tetapi tidak ada standar tinggi untuk dicapai anak. Sehingga anak bisa saja kebingungan karena tidak mendapat gambaran yang jelas terkait tujuan di masa depan meski telah mendapat kasih sayang yang cukup.
Di antara semuanya, jenis ini merupakan cara terburuk dalam mendidik anak. Dikenal pula dengan istilah ‘free range parenting’, orang tua cenderung ‘terlalu’ membebaskan anak tanpa memberikan kasih sayang atau arahan yang jelas. Sehingga komunikasi yang diberikan tidak berjalan dengan baik meski kebutuhan sandang, pangan, dan papan terpenuhi. Anak menjadi salah arah dan berperilaku seenaknya karena kurangnya bimbingan yang diberikan.
Nah, itu dia beberapa perbedaan jenis ‘parenting’ dan karakter anak sebagai hasil didikan yang diberikan orang tua.
Dapat disimpulkan bahwa anak yang dididik dengan cara ‘authoritative’ cenderung memiliki prestasi paling unggul karena standar tinggi sekaligus kebebasan yang diberikan. Sedangkan anak yang dididik dengan cara ‘neglectful’ cenderung memiliki prestasi terendah di antara semua jenis yang ada karena kelalaian yang diberikan. Untuk anak yang dididik dengan cara ‘authoritarian’ dan ‘permissive’ cenderung menempati posisi yang tidak terlalu tinggi namun tidak terlau rendah pula karena adanya kekurangan dari segi kebebasan dan penetapan standar.
Kira-kira seperti apa tipe mendidik anak yang ingin Anda terapkan?
Simak terus EF Blog untuk berbagai info menarik lainnya tentang parenting. Karena kebaikan untuk masa depan anak Anda dimulai dari sejak dini.
Yuk, berikan yang terbaik untuk masa depannya dari sekarang!