Kamu pernah dengar istilah sarkas atau sarkasme? Sarkasme adalah sebuah kiasan yang digunakan untuk menyindir secara halus. Sarkasme bisa dengan mudah ditemui dalam percakapan sehari-hari. Bisakah kamu mendeteksi sebuah sarkasme? Atau jangan-jangan kamu sudah pernah menggunakan kiasan ini? Hari ini, yuk kita belajar tentang majas sarkasme.
Dapatkan Promo Harga Kursus Terbaik!*
Isi formulir di bawah ini untuk mendapatkan harga Kursus Terbaik bersama EF. Yuk, ikutan sekarang!
Betapa mudahnya berkomunikasi kalau semua orang langsung mengatakan maksud mereka sebenarnya tanpa perlu adanya ungkapan tersirat. Tapi nyatanya, orang-orang suka menggunakan kiasan, mengatakan sebuah kalimat yang berlawanan dari yang sebenarnya mereka maksud. Salah satu kiasan yang sering dijumpai sehari-hari adalah sarkasme.
Sarkasme atau dalam Bahasa Inggris disebut sarcasm adalah sebuah majas sindiran atau figure of speech yang digunakan untuk mengatakan kebalikan dari apa yang sebenarnya. Sarkasme umumnya bernada negatif. Maksudnya adalah menggunakan ungkapan positif untuk menyatakan sesuatu yang negatif. Baik dalam Bahasa Indonesia maupun Inggris, sarkasme biasanya digunakan untuk tujuan komedi, yang tentu saja bisa membuat orang yang tersindir merasa marah. Sarkasme sangat bergantung pada nada bicara. Maka dari itu, sarkasme biasanya lebih mudah dipahami ketika diucapkan. Tapi bukan berarti tidak bisa digunakan dalam karya tulisan.
Self-deprecating sarcasm atau sarkasme yang mencela diri sendiri adalah jenis sarkasme dimana seseorang mengolok-olok dirinya sendiri. Misalnya saat temanmu sedang kesusahan di kelas Bahasa Inggris, lalu dia mengatakan “aku suka mata pelajaran Bahasa Inggris.”
Brooding sarcasm adalah jenis sarkasme dimana seorang pembicara mengungkapkan rasa kasihan pada dirinya sendiri dan situasinya. Misalnya, kalau kamu mau tidak mau harus mengerjakan bagian temanmu dalam tugas kelompok, kamu mengatakan “Hebat sekali. Setelah mengerjakan bagianku, aku harus mengerjakan yang lainnya!”
Sarkasme datar atau deadpan adalah jenis sarkasme yang pembicaranya terlihat sangat serius sampai-sampai membuat lawan bicaranya bingung apakah ia sedang sarkas atau serius. Misalnya kalau ada temanmu diundang hadir di rapat organisasi lalu ia berkata “Tidak sabar untuk ikut rapat, deh.” dengan nada datar, mungkin sulit untuk tahu apakah dia benar-benar ingin pergi atau tidak.
Sarkasme sopan adalah jenis sarkasme dimana pembicara tampak baik tetapi sebenarnya tidak tulus. Contohnya, kalau ada seseorang memberi tahu orang lain, "Bajumu terlihat bagus!" padahal sebenarnya tidak demikian.
Sarkasme yang menjengkelkan terjadi ketika seorang pembicara menggunakan sarkasme untuk menyinggung orang lain secara jelas dan langsung.
Raging sarcasm merupakan bentuk majas sindiran dimana pembicara menggunakan sarkasme untuk mengekspresikan kemarahan. Pembicara yang menggunakan sarkasme jenis ini sering menggunakan banyak hal yang dilebih-lebihkan dan mungkin tampak kasar.
Sarkasme manik adalah jenis sarkasme dimana nada pembicara sangat tidak wajar sehingga mereka tampak dalam kondisi mental manik. Misalnya, ada temanmu yang sedang stres belajar mendekati ujian tapi ia malah berseru “Aku tidak apa-apa!”
Setelah membaca penjelasan tentang majas sarkasme, yuk tingkatkan pemahaman lewat contoh di bawah ini.
Contoh sarkasme dalam buku Harry Potter and the Order of the Phoenix karya J.K. Rowling.
“You’re not supposed to abuse your position, Ron!” said Hermione sharply.
“Yeah, right, because Malfoy won’t abuse it at all,” said Ron sarcastically.
Contoh sarkasme dalam film Crazy Rich Asians.
“These pajamas are fancier than any of my real clothes.” Rachel Chu.
Contoh sarkasme dalam buku City of Ashes karya Cassandra Clare.
“Alec looked at her and shook his head. "How do you manage never to get mud on your clothes?"
Isabelle shrugged philosophically. "I'm pure at heart. It repels the dirt.”
Contoh sarkasme dari buku City of Fallen Angels karya Cassandra Clare.
“It’s fascinating. You know all these words, and they’re all English, but when you string them together into sentences, they just don’t make any sense.”
Contoh sarkasme dalam buku Harry Potter and the Prisoner of Azkaban karya J.K. Rowling.
“No,” said Hermione shortly. “Have either of you seen my copy of Numerology and Gramatica?”
“Oh, yeah, I borrowed it for a bit of bedtime reading,” said Ron, but very quietly.”
Dari 5 contoh di atas, sudah semakin paham kan tentang sarkasme atau sarcasm? Ingat ya, jangan coba-coba menyalahgunakan majas ini untuk menyinggung atau menyakiti hati orang lain. Gunakan dengan bijak ya.
Kalau kamu mau paham lebih banyak tentang sarkasme dan figure of speech Bahasa Inggris lainnya, pantau terus EF Blog ya! Atau kamu bisa bergabung jadi EF student, loh! Ada diskon terbaik yang bisa kamu dapatkan untuk mengawali perjalananmu di EF. Yuk klaim diskonnya sekarang! Sampai bertemu di kelas ya!