Dalam percakapan bahasa Inggris pasti kita sering mendengar kata “wish” digunakan. Biasanya penggunaan kata “wish” untuk mengekspresikan situasi hipotesis. Ketika kita mengatakan “I wish” kita menginginkan sesuatu yang mungkin tidak akan pernah terjadi.
• Hipotesis pada present dan future menggunakan “I wish + past simple”
Contoh:
- I wish I had more time with you.
- I wish I was 5 years younger.
- Do you wish you could run faster than him?
• Hipotesis pada present menggunakan “I wish + past perfect”
Contoh:
- I wish I’d (I had) spoke harder.
(= ‘I regret that I didn’t speak harder’)
- I wish I hadn’t said that.
(= ‘I regret that I said it.’)
Penggunaan “hope”, bukan “wish”, untuk mengharapkan sesuatu yang mungkin atau realistis.
- I hope you pass the final test with the good grade.
- I hope your relationship will long last.
Penggunaan wish dan would untuk mengekspresikan kekesalan kita tentang sesuatu yang tidak terjadi.
Contoh:
You’re doing this bad, I wish you would learn again. (Please study hard!)
Penggunaan wish dan wouldn’t untuk memberikan penawaran atau membuat permintaan dalam suatu situasi.
Contoh:
I wish you wouldn’t make so much noise – the baby was sleeping.
Penggunaan ini berarti menginginkan sesuatu. Digunakan saat pada waktu yang formal.
Contoh:
Customers who wish to buy the present for high school reunion
Struktrur wish + person + direct object digunakan untuk kasus tertentu
Contoh:
We wish you a Happy Bithday!
Ketika “wish” untuk sesuatu, berarti berharapnya ada sesuatu yang dipikirkan dan diinginkan.
Contoh:
Be careful, what you wish for, it might come true.
Penggunaan ini berarti kita mengharapkan sesuatu yang diinginkan terbaik.
Contoh:
I couldn’t wish for a better girlfriend.
Temukan juga cara belajar Grammar dengan mudah dan menyenangkan bersama EF dan materi unik yang dimilikinya. Penasaran? Yuk, isi nomormu pada kolom berikut!
Dapatkan Promo Harga Kursus Terbaik!*
Isi formulir di bawah ini untuk mendapatkan harga Kursus Terbaik bersama EF. Yuk, ikutan sekarang!