Psikologi Pendidikan Anak Usia Dini

Mungkin kata-kata psikologi pendidikan sudah tidak asing lagi ditelinga Anda. Tetapi tahukah Anda kalau psikologi pendidikan juga terdapat pada anak usia dini?

Hal pertama yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah melakukan pendekatan emosial dengan anak. Jika Anda dan anak dekat, maka rasa percaya anak untuk lebih terbuka dengan orang tuanya pun akan semakin besar. Ketika hal tersebut terjadi, akan lebih mudah bagi orang tua untuk mengajarkan dan memberitahu hal-hal yang penting bagi anak. Anak pun menerima semua yang Anda berikan dengan lebih mudah dan tanpa adanya rasa keterpaksaan.

Penting sekali untuk mengetahui apa sebenarnya yang disukai dan tidak disukai oleh anak. Supaya Anda paham, mengajak anak berdiskusi dengan menanyakan apa yang ia mau adalah salah satu caranya. Coba kasih beberapa pilihan kegiatan yang mungkin disukai oleh anak. Lihat masing-masing ekspresi dan tingkah lakunya selama melakukan kegiatan tersebut. Dari sana Anda bisa semakin tahu karakter dari anak dan kegiatan belajar seperti apa yang cocok untuk diterapkan.

Untuk membuat anak kecil merasa nyaman berada disekitar orang tuanya adalah dengan menciptakan suasana yang positif dan menyenangkan. Sebelum mulai memberikan hal-hal baru pada mereka, Anda bisa menciptakan terlebih dahulu lingkungan yang memberikan energi positif. Contohnya bisa dengan mengajak anak bernyanyi, menari, dan bermain. Kalau sudah tercipta suasana yang asik dan kondusif, hati dan pikiran anakpun akan siap untuk menerima pembelajaran dari orang tuanya.

Orang dewasa ketika disuruh belajar dalam konsisi yang sedang tidak baik, maka apa yang disampaikan oleh orang lain hampir 75% tidak ada yang menempel di otak. Hal ini juga terjadi pada anak usia dini.

Jika ia sudah mulai merasa bosan, ngantuk, lapar, dan ingin bermain, maka sudahi proses belajar. Memaksakan anak untuk belajar juga tidak akan memberikan hasil yang baik. Pada kasus anak usia dini, bisa jadi nanti anak akan mengalami trauma sehingga belajar menjadi satu hal yang tidak ia sukai kedepannya. Tentu Anda tidak ingin hal itu terjadi bukan?

Terkadang yang bikin anak tidak ingin belajar dan mendengarkan orang tau adalah karena terlalu sering dimarahi. Ketika dimarahi, anak-anak akan memiliki kecenderungan untuk menjaga jarak mereka dengan Anda. Hal ini berlawanan dengan prinsip bahwa orang tua dan anak perlu memiliki hubungan yang harmonis.

Jika anak melakukan kesalahan, mungkin marah bukan menjadi opsi yang tepat. Mengoreksinya dengan memberikan opini yang dapat ia mengerti memiliki efek yang lebih baik untuk dirinya.

Satu hal yang perlu Anda lakukan terhadap anak adalah menjadi orang tua yang tegas, bukan pemarah. Tegas dan disiplin akan membuat anak menjadi menghormati orang tua sehingga mereka mau mendengar yang Anda sampaikan dengan lebih baik.