Dengan meluasnya penggunaan Internet yang memungkinkan kemudahan akses pada informasi, apakah Anda siap dalam membimbing anak-anak di era digital? Bagaimana cara paling tepat untuk mengawal langkah mereka di era yang baru ini?
Sebagai orang tua, tentu Anda mengetahui tentang tanggung jawab dalam mendidik anak-anak, terutama saat menjaga mereka dari hal-hal yang tidak kita inginkan. Namun terdapat beberapa tantangan yang mungkin dihadapi orang tua di seluruh dunia saat memasuki era digital, misalnya saja soal pembelajaran online.
Pembelajaran online melahirkan beberapa tantangan baru untuk orang tua di berbagai kelas ekonomi, mulai dari kesediaan akses Internet, hingga keterbatasan waktu bagi orang tua saat harus menemani anak mereka belajar online.
HORE! KAMU DAPAT KELAS DEMO GRATIS!
Isi data dirimu pada kolom di bawah ini, dan dapatkan kesempatan untuk mencoba kelas demo, GRATIS!
Lantas, bagaimana cara mencari solusi dari tantangan ini?
Menurut penelitian, cara mendidik anak yang positif (positive parenting) berpengaruh sangat besar pada perkembangan anak-anak.
Perkembangan yang dimaksud ini, terdiri dari beberapa faktor yang memegang peranan penting dalam pertumbuhannya sebagai individu.
Beberapa di antaranya adalah pengaruh pada pertumbuhan fisik dan emosional, hasil belajar, kepercayaan terhadap orang lain, kemampuan komunikasi, mengurangi kecenderungan perilaku negatif pada usia remaja serta mengurangi kecenderungan perilaku yang mengarah pada kekerasan.
Seperti apa cara untuk melakukan positive parenting ini, terutama di era digital?
Pada tahun 2007, World Health Organization (WHO) menyusun 5 kerangka utama dalam menjawab tantangan dalam mendidik anak tersebut.
Ikatan emosi yang stabil merupakan faktor utama. Sebuah hubungan yang positif antara orang tua dan anak-anak, terutama saat anak-anak sedang beranjak tumbuh ke tahap remaja, adalah kunci penting dalam perkembangan mereka.
Dalam era digital, hal ini bisa dilihat dari kecenderungan mereka untuk secara terbuka membagikan pengalamannya saat sedang melakukan kegiatan online atau offline. Global Kids Online menyebutkan, saat seorang anak mempunyai hubungan yang dekat dengan orang tua, biasanya mereka juga akan memberi tahu ketika mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan saat menggunakan Internet.
Berbicara tentang anak-anak dan kebiasaan mereka saat sedang berselancar di dunia maya, tentunya tidak lepas dari peran orang tua untuk mengawasi kegiatan yang mereka lakukan pada saat mencari atau bertukar informasi di Internet.
Bagaimana cara yang tepat untuk mengawasi mereka? Setelah membangun ikatan, orang tua juga harus menentukan sejumlah peraturan yang harus diikuti anak-anak dalam penggunaan Internet; di antaranya adalah waktu penggunaan, tempat mereka menggunakan Internet (baik di dalam kamar ataupun pada saat makan), bagaimana cara mereka mengontrol privasi mereka, dengan siapa mereka berbagi informasi, dan lain-lain.
Pada saat memasuki tahap remaja, orang tua harus memberikan ruang bagi anaknya untuk mengembangkan perasaan yang positif tentang dirinya sendiri, melalui caranya sendiri pula.
Bagaimana caranya? Hal ini bisa dilakukan dengan mencoba mendengarkan apa yang ingin mereka katakan tanpa berkomentar negatif, memberikan kepercayaan pada mereka untuk melakukan tanggung jawabnya sendiri, atau memberinya peran dalam pengambilan keputusan di keluarga.
Di era digital, hal ini bisa berarti memberikan kesempatan untuk remaja dalam menggunakan waktu pribadinya untuk menggunakan Internet, dan menolongnya saat mereka menemukan kesulitan.
Sangat awam untuk anak-anak dan remaja dalam meniru perilaku orang tua mereka masing-masing, dan menerapkan norma yang mereka pelajari dari apa yang mereka lihat di rumah. Jika mereka melihat orang tuanya menghabiskan banyak dari waktu mereka menggunakan Internet, maka anak-anak juga akan meniru kecenderungan ini.
Apa yang dipikirkan oleh anak-anak saat melihat orang tuanya membagikan terlalu banyak informasi pribadi di media sosial? Anak-anak kebanyakan tidak memiliki kesinambungan dengan informasi yang orang tua mereka bagikan di dunia maya, karenanya, menggunakan media sosial dan menghabiskan waktu di Internet dengan bijak juga merupakan salah satu tanggung jawab dari masing-masing orang tua.
Menyiapkan bekal dan perlindungan mungkin akan terasa sulit bagi beberapa orang tua—terutama saat anak-anak mereka beranjak ke usia remaja. Peran orang tua adalah mencari tahu cara untuk membekali anak mereka dengan perlindungan yang tepat, terutama dari informasi yang mereka akses di Internet.
Menurut penelitian, saat menemukan sesuatu yang ‘mengganggu’ atau ‘menyakiti’ mereka di dunia maya, anak-anak akan mengadu pada teman mereka terlebih dahulu sebelum memberi tahu orang tua mereka. Karenanya, peran untuk melindungi anak-anak kini tidak hanya berada pada pundak orang tua; namun teman pergaulan, guru atau orang dewasa di sekitarnya.
Pada akhirnya, pola pengasuhan orang tua dapat kemudian mengalami perbedaan karena dipengaruhi oleh unsur ekonomi dan budaya; yang dapat disesuaikan dengan kerangka utama dalam mendidik anak di era digital.
Keterlibatan orang tua harus menjadi salah satu pertimbangan utama saat berbicara mengenai hasil belajar seorang anak, orang tua tidak ‘hanya’ berperan sebagai seorang pencari nafkah dan pemimpin; namun juga ‘guru’ dan pelindung.
Di EF, kami menjawab tantangan tersebut dengan merilis EF Parents App, sebuah aplikasi khusus untuk orang tua wali murid EF yang dapat membantu mereka mengawasi anak-anaknya saat sedang kursus di EF. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur Media, yang memungkinkan mereka untuk mengakses galeri berupa foto dan video aktivitas anak-anaknya dalam kegiatan belajar dan mengajar.
Bagaimana, apakah Anda siap menjawab tantangan sebagai orang tua di era digital?