EFriends suka menulis esai? Atau mungkin masih bingung gimana caranya? Nah, kali ini Tom akan bahas cara menulis esai cause and effect (sebab dan akibat) yang keren dan mudah dipahami. Yuk, simak tips-tipsnya berikut ini!
Dapatkan Promo Harga Kursus Terbaik!*
Isi formulir di bawah ini untuk mendapatkan harga Kursus Terbaik bersama EF. Yuk, ikutan sekarang!
Salah satu jenis esai yang penting untuk kalian kuasai adalah esai cause and effect atau sebab dan akibat. Esai ini nggak cuma buat tugas sekolah, tapi juga membantu EFriends berpikir kritis dan menjelaskan ide dengan jelas. Berikut ini cara menulis esai cause and effect dan contohnya.
Esai cause and effect adalah jenis esai ekspositori yang menjelaskan bagaimana suatu penyebab mengarah pada akibat tertentu. Misalnya, jika kalian menulis tentang "The reasons why having enough sleep is essential", kalian akan menjelaskan bagaimana kurang tidur (cause) bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti kelelahan dan penurunan konsentrasi (effect).
Tujuan utama dari esai ini adalah untuk memberikan informasi yang jelas dan logis tanpa mencoba mempengaruhi pendapat pembaca. Jadi, EFriends nggak perlu debat atau berargumentasi. Cukup menjelaskan dengan detail!
Topik adalah hal pertama yang harus EFriends tentukan. Pilihlah topik yang menarik dan relevan dengan pembaca. Misalnya, "Why is online learning more effective?" atau "The Influences of Teenage Use of Social Media Platforms".
Setelah menentukan topik, buatlah kerangka esai. Kerangka ini akan membantu kamu mengorganisir ide-ide. Berikut contoh kerangka esai:
Pernyataan umum tentang topik
Pernyataan tesis yang jelas
Penjelasan tentang cause
Contoh atau bukti yang mendukung
Penjelasan tentang effect
Contoh atau bukti yang mendukung
Ringkasan dari poin-poin penting
Pernyataan akhir yang kuat
Pendahuluan atau paragraf pembuka adalah bagian pertama dibaca. Paragraf pembuka yang menarik adalah kunci untuk membuat esai yang baik dan mudah dibaca. Jadi, penting untuk membuatnya menarik! EFriends bisa menggunakan pertanyaan retoris, fakta, anekdot, hingga kutipan. Kemudian kamu bisa memberikan pernyataan umum tentang topik, lalu sampaikan tesis atau tujuan esai kamu.
Pada bagian ini, jelaskan penyebab dari topik yang kamu bahas. Setelah penyebab, sekarang jelaskan akibatnya. Kenapa dipisah? Karena ini akan membuat para pembaca menjadi lebih mengerti terhadap poin-poin yang akan EFriends sampaikan. Dengan paragraf yang terpisah, pembaca akan membaca dengan teratur sehingga tidak bikin bingung deh!
Agar esai kamu lebih kuat, gunakan contoh dan bukti yang mendukung. Misalnya, EFriends bisa menyebutkan hasil penelitian atau studi kasus yang relevan.
Kesimpulan adalah ringkasan dari esai EFriends . Jangan tambahkan informasi baru, cukup rangkum poin-poin penting dalam tulisanmu dan berikan pernyataan akhir yang kuat.
Struktur ini membantu pembaca mengikuti argumen kalian dengan mudah. Hindari bahasa yang berlebihan atau bersifat emosional. Gunakan kalimat yang sederhana dan langsung ke poin. Misalnya, daripada menulis "The excessive use of social media may be harmful to someone's mental health.", EFriends bisa menulis "The excessive use of social media can lead to anxiety and stress." Setelah menulis, pastikan untuk memeriksa ejaan, tata bahasa, dan kesesuaian argumen. Perbaiki bagian yang membingungkan atau tidak jelas agar esai lebih mudah dipahami.
Regular exercise is known for its numerous benefits, including its positive impact on mental health. This essay will explore the cause-and-effect relationship between regular physical activity and improved mental well-being.
Regular exercise leads to various positive changes in mental health. Engaging in physical activity, such as jogging, swimming, or cycling, triggers the release of endorphins, which are chemicals in the brain that act as natural painkillers and mood elevators. Additionally, regular exercise can reduce levels of cortisol, a stress hormone, and enhance overall mood.
As a result of these physiological changes, individuals who exercise regularly often experience reduced symptoms of anxiety and depression. For instance, a study conducted by the American Psychological Association found that individuals who engaged in regular physical activity reported lower levels of depression and anxiety compared to those who were inactive. Furthermore, regular exercise can improve sleep patterns, increase energy levels, and enhance cognitive function, all of which contribute to better mental health.
The cause-and-effect relationship between regular exercise and improved mental health is evident in various studies and real-life examples. By understanding how exercise affects brain chemistry and mood regulation, individuals can make informed decisions about incorporating physical activity into their daily routines to enhance their mental well-being.
In conclusion, regular exercise has a significant positive impact on mental health due to its ability to release endorphins, reduce stress hormones, and improve overall mood. By incorporating regular physical activity into their lives, individuals can experience substantial benefits for their mental well-being.
Sleep is an essential part of a healthy lifestyle. However, many students often sacrifice sleep for studying, socialising or using electronic devices. This essay highlights the negative impact that sleep deprivation can have on students' learning and grades, and explores the cause-and-effect relationship between sleep deprivation and academic performance.
Poor sleep habits and high academic demands are the main causes of sleep deprivation among students. Many students stay up late to do homework, study for exams or participate in social activity. Furthermore, using electronic devices before going to bed can disrupt the natural sleep cycle by suppressing melatonin, a hormone that regulates sleep.
Students often experience reduced cognitive function and memory retention as a result of insufficient sleep. Studies have shown that sleep deprivation impairs attention, concentration and problem-solving skills, making it difficult for students to absorb and retain information. Research from the American Academy of Sleep Medicine has shown that when sleep hours are below seven hours per night, students perform worse on cognitive tests than those who get enough sleep.
Several studies have shown a cause-and-effect relationship between sleep deprivation and academic performance. Students who lack sleep are more likely to have difficulty understanding complex concepts, participating in class discussions and completing assignments on time. This leads to lower grades and increased stress levels. This creates a negative cycle that further disrupts sleep patterns.
In summary, lack of sleep has a significant negative impact on academic performance through its effects on cognitive function and memory maintenance. To improve their academic success, students should prioritise getting enough sleep by establishing healthy sleep habits and reducing distractions before bedtime. This helps them to improve their learning skills and achieve better results.
Nah, EFriends, kamu sudah memiliki panduan lengkap untuk menulis esai cause and effect. Terapkan tips yang sudah dipelajari dan jangan lupa untuk selalu memeriksa kembali esai kamu agar hasilnya maksimal.
Jika kamu masih kebingungan dalam menulis essay bahasa Inggris, langsung saja ikut kelas percobaan gratis EF. Disini kamu akan diajarkan banyak cara mudah yang bikin jago berbahasa Inggris! Karena kuota setiap bulan terbatas, kamu bisa daftar duluan dengan mengisi form yang ada di halaman ini.
Sampai jumpa di EF ya!