EFriends! Bulan Ramadan, bulan penuh berkah dan ampunan. Di balik momen spiritualnya, Ramadan juga identik dengan berbagai tradisi unik di setiap negara. Tradisi-tradisi ini menjadi daya tarik tersendiri dan menambah semarak bulan suci ini. Yuk, kita jelajahi lebih jauh beberapa tradisi Ramadan yang menarik di berbagai negara.
Dapatkan Promo Harga Kursus Terbaik!*
Isi formulir di bawah ini untuk mendapatkan harga Kursus Terbaik bersama EF. Yuk, ikutan sekarang!
Tradisi-tradisi Ramadan di berbagai negara ini menunjukkan kekayaan budaya dan keragaman umat Islam di seluruh dunia. Tradisi-tradisi ini tak hanya memeriahkan bulan Ramadan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai spiritual, sosial, dan budaya dalam komunitas Muslim. Di balik keunikannya, tradisi-tradisi ini memiliki makna yang mendalam dan menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman Ramadan bagi umat Islam di seluruh dunia.
Pertama kita terbang ke Qatar. Di Qatar, malam ke-15 Ramadan dimeriahkan dengan Festival Garangao. Anak-anak dengan antusias mengenakan pakaian tradisional mereka, bernyanyi dengan riang, dan mengunjungi rumah-rumah penduduk. Mereka akan membawa kantong kecil untuk diisi dengan berbagai hadiah seperti kacang-kacangan, permen, dan uang. Tradisi ini tak hanya membawa keceriaan bagi anak-anak, tapi juga mempererat tali persaudaraan antar tetangga.
Setelah dari Qatar, mari mampir sebentar di Uni Emirat Arab untuk melihat tradisi dentuman meriamnya. Di Uni Emirat Arab, tradisi menembakkan meriam untuk menandakan waktu berbuka puasa sudah berlangsung selama berabad-abad. Tradisi ini disebut "Kanon Ramadan". Bayangkan, suara meriam yang menggema di seluruh kota saat waktu berbuka puasa, pasti keren banget! Biasanya, meriam ditembakkan di beberapa lokasi strategis, seperti masjid dan menara. Hal ini membantu umat Islam untuk mengetahui waktu berbuka puasa dengan tepat, terutama di saat cuaca panas dan sulit melihat matahari terbenam.
Selesai berkunjung di Uni Emirat Arab, kamu tidak boleh melewatkan Mesir. Di Mesir, Ramadan identik dengan lampu-lampu berwarna-warni yang disebut Fanous. Lampu-lampu ini dinyalakan selama Ramadan dan menjadi simbol bulan penuh berkah ini. Cahaya lampunya yang indah menambah suasana Ramadan semakin syahdu. Fanous biasanya terbuat dari kaca atau plastik dengan berbagai bentuk dan desain yang menarik, seperti bulan sabit, bintang, dan masjid. Lampu-lampu ini dihiasi dengan berbagai macam warna, seperti merah, kuning, hijau, dan biru. Fanous biasanya digantung di depan rumah, masjid, dan toko-toko.
Geser sedikit dari Mesir, ada Pakistan dengan warna-warni yang indah hadir ketika bulan puasa. Di Pakistan, tradisi Chaand Raat di akhir Ramadan menjadi momen istimewa bagi para wanita muslim. Mereka akan pergi ke pasar untuk membeli gelang warna-warni dan mewarnai tangan mereka dengan pacar. Tradisi ini melambangkan kebahagiaan dan menyambut datangnya Idul Fitri dengan penuh sukacita. Warna-warni yang menghiasi tangan mereka menjadi simbol keceriaan dan optimisme menyambut hari kemenangan.
Terakhir kita ke Eropa tepatnya London, Inggris. Sejak tahun 2023, kawasan Piccadilly Circus di London, yang terkenal dengan hiruk pikuk dan gemerlapnya, dihiasi dengan lampu hias bertema Ramadhan. Lampu-lampu indah ini bertuliskan "Happy Ramadan" dan menampilkan gambar bulan dan bintang, membawa nuansa bulan suci ke jantung kota London. Tradisi baru ini merupakan simbol toleransi dan penghormatan yang luar biasa terhadap umat Islam di Inggris,
Bagaimana dengan tradisi di daerahmu EFriends? Mari kita bersama-sama menjelajahi keindahan budaya Islam dan memperkaya pengetahuan kita tentang Ramadan di berbagai penjuru dunia.
Jika EFriends ingin mengisi waktu ramadan dengan belajar bahasa Inggris, kamu bisa lho mencoba kelas demo gratis EF dengan mengisi nomor telepon pada laman ini. Disini kamu akan belajar dengan berbagai metode belajar yang bermacam-macam, bareng guru-guru asyik. Buruan daftar. kesempatan terbatas!
Sampai ketemu di kelas ya!