Bahasa Inggris Membantuku Meraih Gelar Sarjana

Menekuni profesi sebagai guru taman kanak-kanak membuat Novita Andriani ikut merasakan semangat anak-anak kecil yang selalu memiliki rasa penasaran tinggi, tak mengenal lelah maupun gagal. Selain itu menjadi guru pun membuat Novita lebih yakin dalam tujuan karirnya yaitu ingin menjadi salah satu perempuan yang bekerja di Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Di sisi lain, Novita tidak merasa sedih walau gelar sarjananya bertolak belakang dengan apa yang di cita-citakan. Dua latar belakang yang berbeda membuat perjalanan Novita semakin menarik, karena bahasa Inggris hadir selama proses Novita menjalani karirnya dan juga meraih gelar sarjana. Simak terus cerita Novita ya!

Sejujurnya aku jarang menemukan duka dalam momen-momen saya menjadi seorang guru. Jadi begini ceritanya, saya mulai tertarik menjadi seorang guru ketika saya menjadi guru sekolah Minggu di gereja, namun pada saat itu saya tidak menggunakan bahasa Inggris, hanya bahasa Indonesia. Kemudian profesi tersebut berkembang ketika saya akhirnya menerima kesempatan untuk bekerja sebagai guru di taman kanak-kanak di salah satu sekolah internasional. Tidak berhenti disitu, saya juga menjadi guru les. Saya mengajarkan materi Bahasa Inggris, Sains, dan juga Matematika. Saya bisa bilang bahwa kemampuan saya dalam mengajar semakin diasah karena pengalaman. Karena memang saya tidak mengambil jurusan mengajar melainkan ekonomi. Sukanya adalah, mengenal anak kecil dan dikelilingi oleh semangat mereka membuat saya merasakan semangat yang berbeda. Mungkin karena anak-anak selalu berenergi dan riang.

Bahasa Inggris sudah diakui oleh setiap negara dan mejadi bahasa internasional. Pada dasarnya mengajarkan anak kecil salah satu bahasa asing yang dapat mereka kuasai sangat mengguntungkan mereka. Tak hanya dalam meniti karir namun juga ketika masuk sekolah-sekolah terbaik. Dan selama ini, menurut saya, salah satu bahasa internasional yang terjangkau dalam pembelajarannya yaitu bahasa Inggris.

Bahasa Inggris sangat membantu karir saya, tidak hanya dalam mengajar namun juga dalam meraih gelar sarjana yang sedang saya perjuangkan. Kenapa saya bisa bilang membantu karir saya karena hal pertama pasti tuntutan pekerjaan. Ketika saya ingin berhasil dalam profesi ini, saya harus terus menerus meningkatkan bahasa Inggris saya. Selain itu, bahasa Inggris pun digunakan ketika saya presentasi tugas kampus saya. So, I can say that English helps me to pursue my degree.

Saya masuk EF pada tahun 2017, di EF saya memperdalam kemampuan saya dalam berbicara menggunakan bahasa Inggris. Lambat laun saya mulai menemukan kekurangan saya dalam berbahasa Inggris, yaitu penggunaan grammar yang baik. Pas banget nih, karena sekarang saya sedang dalam situasi mengerjakan skripsi kampus untuk mendapatkan sarjana S1. Guru-guru di EF sangat membantu saya dalam proses pembelajaraan terutama grammar, beberapa tips diberikan yaitu saya harus lebih rajin lagi membaca novel bahasa Inggris atau nonton film dengan terjemahan bahasa Inggris. Mereka juga menyarankan saya untuk memulai menulis blog menggunakan bahasa Inggris atau menulis jurnal dengan bahasa Inggris. Lucu sih idenya, jadi saya sedang mencoba menerapi ide-ide tersebut.

Saya merasa sangat terbantu ketika belajar berkomunikasi bersama guru internasional, karena dengan mereka saya merasa terus terdorong untuk terus berbicara menggunakan Bahasa Inggris. Oh iya, dengan adanya English Zone di EF pun, itu juga membantu sayal oh untuk berbicara menggunakan bahasa Inggris bersama semua orang.

Perjalanan Novita menjadikan bahasa Inggris sebagai salah satu "senjata"nya dalam meraih cita-cita, membuat kita sadar bahwa peran bahasa Inggris cukup berdampak banyak dalam berkomunikasi. So, this is Novita's English journey. What's yours?